Wanita tukang suun adalah salah satu pekerja di sektor informal, wanita tukang suun belum terjangkau oleh jaminan kesehatan dan kurang informasi mengenai kesehatan, di sisi lain pekerjaan manual material handling yang dilakukan dapat menimbulkan keluhan kesehatan. Keluhan kesehatan yang dapat dijumpai oleh wanita tukang suun adalah kelelahan akibat pekerjaan yang dilakukan. Keluhan Kesehatan yang sering dialami adalah kelelahan kerja yang mungkin disebabkan oleh beban kerja fisik dan masa kerja yang dimiliki wanita tukang suun. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini diambil dengan total sampling. Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah 62 orang responden. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa instrument, diantaranya adalah timbangan barang, alat ukur jarak tempuh, kuesioner data diri responden dan kuesioner alat ukur perasaan kelelahan kerja (KAUKP2) yang sudah teruji validitas dan reabilitasnya. Hasil analisis univariat menunjukkan hasil bahwa sebagian besar wanita tukang suun yang memiliki beban angkut >25Kg (80,6%), jarak angkut >290meter (91,9%), bekerja >5Tahun (88,7%) dan mengalami keluhan kelelahan kerja sedang (87,1%). Hasil analisis bivariat pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara variabel berat beban kerja fisik dengan nilai p<0,05 yang meliputi berat beban angkut (0,019) dan jarak angkut (0,01) serta masa kerja (0,00) dengan kejadian kelelahan kerja pada wanita tukang suun di Kawasan Heritage Pasar Badung. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara variabel berat beban kerja fisik yang meliputi berat beban angkut dan jarak angkut serta masa kerja dengan kejadian kelelahan kerja pada wanita tukang suun di Kawasan Heritage Pasar Badung.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022