Industri menuntut pengukuran laju aliran dua fase dalam pipa dengan metodenon-invasif, dengan biaya rendah dan tidak rumit dalam penggunaannya. Untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu alat ukur aliran tanpa melakukan perubahan pada penampang aliran, yaitu penggunaan flow meter ultrasonik. Penelitian ini menggunakan fluida kerja air dan udara, pipa acrylic dengan diameter dalam 18 mm dengan tebal 5 mm dan transparan agar perilaku aliran dapat diamati. Function generator untuk menghasilkan frekuensi gelombang ultrasonik yang dihubungkan ke transmitter dan diterima oleh receiver yang dihubungkan dengan oscilloscope. Pada penelitian ini akan dianalisis besar kecilnya amplitudo dan transit timeyang dihasilkan oleh spektrum frekuensi ultrasonik akibat perubahan temperatur pada pola aliran slug. Variasi temperatur yang digunakan adalah 40-700C. Kecepatan superfisial udara (JG) yang digunakan adalah 1,31 m/s – 2,29 m/s, sedangkan Kecepatan superfisial air (JL) yang digunakan adalah 0,39 m/s – 1,05 m/s. Data hasil penelitian berupa amplitudo dianalisis kemudian dicari hubungannya dengan perubahan temperatur dari fase air-udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan temperatur pada aliran slug akan mempengaruhi besar kecilnya amplitudo dan nilai transit time gelombang ultrasonik.
Copyrights © 2020