Latar belakang: Perspektif neurologis menjelaskan afasia merupakan gangguang bahasa yang diperoleh karena lesi otak fokal tanpa adanya gangguan kognitif, motoric, sensorik. Gangguan bahasa terjadi pada semua modalitas bahasa (berbicara, membaca, menulis, tanda). Tujuan: Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk menggambarkan kemampuan bahasa (bicara) pada pasien stroke dengan afasia motorik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik. Sampel adalah 23 responden pasien stroke dengan afasia motorik. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah TADIR untuk kemampuan bahasa (bicara). Hasil dan Kesimpulan: Nilai kemampuan bahasa (bicara) pada pasien stroke dengan afasia motorik yaitu hampir seluruhnya mengalami gangguan (terganggu) dengan 19 responden (82,6%).
Copyrights © 2018