AbstrakTujuan: Mengkaji hubungan kualitas pelayanan KN1 dengan kematian neonatal di Indonesia. Metode: Penelitian menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan desain kohort retrospektif. Sampel penelitian adalah kelahiran hidup 2 tahun sebelum survei dari wanita 15-49 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 6.561 bayi lahir hidup. Hubungan karakteristik pelayanan KIA, neonatal dan ibu dengan kematian neonatal dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistik berganda. Hasil: Bayi yang mendapatkan KN1 berkualitas berisiko 98% lebih rendah untuk mengalami kematian neonatal (aOR=0,02; 95%CI=0,00-0,44) sedangkan bayi yang mendapatkan pelayanan KN1 tidak berkualitas berisiko 52% lebih rendah untuk mengalami kematian neonatal (aOR=0,48; 95%CI=0,26-0,9) dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan pelayanan KN1 setelah mengontrol variabel berat badan lahir dan jenis kelamin bayi. Kesimpulan: Bayi yang menerima pelayanan KN1 yang berkualitas, bayi dengan berat badan lahir ≥2500 gram dan bayi perempuan berisiko lebih rendah untuk mengalami kematian neonatal. Upaya pencegahan kematian neonatal hendaknya difokuskan pada upaya peningkatan kualitas pelayanan KN1 serta pencegahan dan perawatan bayi berat badan lahir rendah (BBLR).
Copyrights © 2020