Aplikasi Line chatting yang berasal dari Jepang memiliki lambang stiker, dengan icon perdananya Brown Cony. Lambang stiker Brown Cony di sini dibuat dengan seunik dan selucu mungkin, dengan berbagai ekspresi dan emosi yang dihadirkannya. Melalui simbol ekspresi dan emosi tersebut tersembunyi ajakan-ajakan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan moral, misalnya seks bebas di kalangan remaja. Konteks peristiwa yang dihadirkan oleh kedua icon Line tersebut bukanlah aktivitas untuk konsumsi publik, bahkan juga tidak dalam ranah privasi antara pasangan suami dan istri. Namun sekarang bisa secara bebas dinikmati oleh semua umur bahkan anak-anak. Penelitian ini menganalisis konstruksi makna cinta yang dihadirkan dalam Stiker Line Brown Cony. Hasil studi menemukan adanya penyimpangan makna cinta sebab cinta tidak lagi dipandang suci. Pernikahan bukan satu-satunya cara untuk melampiaskan cinta, sehingga makna cinta menjadi bias dan bisa bergeser ke arah penyimpangan seksual bahkan seks bebas tanpa ikatan. Kontribusi penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan khalayak mengenai penggunaan stiker Line yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan.
Copyrights © 2019