Abstract: al-GhazÄlÄ« called Bahr al-Mughriq (an ocean away) because he mastered various sciences: Fiqh , Uṣūl , Mantiq and Theology. The number of contradictory religious beliefs, and the influence of Greek philosophy, arose doubt about what is right and what is wrong. Then he learned all the knowledge to get âIlm Yaqin can clearly reveal the knowledge of the mutakallimun, Shiite Batinites ( Ismailism ), philosopher and sufism, so he left his carrier. He did not accept simply of religious truth, without knowing the reason. He divided the philosopher into three: al- DahriyÅ«n (materialists), al-ṬabiiyÅ«n (naturalists), IlÄhiyÅ«n (Theists). In philosophy, there are 20 issues , 3 of those mark philosophers as unbelievers, and other is bidah. Three of those are: the world eternity, unknowable particulars of God, and no physical resurrection.Abstrak: al-GhazÄlÄ«, seorang ulama yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan: Fiqh, Ushul, Mantiq (Logika) dan Ilmu Kalam, sehingga ia memperoleh sebutan Bahrul Mughriq (lautan yang menenggelamkan). Banyaknya aliran keagamaan yang sering bertentangan dan pengaruh filsafat Yunani ke dalam pemikiran umat Islam, sehingga menimbulkan syak (kebimbangan, keraguan) tentang mana yang benar dan mana yang salah. Kemudian ia mempelajari seluruh ilmu untuk mendapatkan âIlmu Yaqin yang dapat mengungkap secara jelas yaitu ilmunya para mutakallimun, Syiâah Batiniyah (Ismaâiliyah), filosof dan sufi, sehingga ia meninggalkan jabatan dan kedudukannya. Ia tidak bertaklid tanpa mengetahui alasannya. Filosof ada tiga macam: al- DahriyÅ«n (materialis), al-ṬabiiyÅ«n (naturalis) dan IlÄhiyÅ«n (theis). Dalam filsafat terdapat 20 persoalan, 3 diantaranya menjadikan filosof kafir, dan lainnya bidâah. Tiga (3) itu adalah: Pendapat tentang keazalian alam, pendapat bahwa Tuhan tidak mengetahui juzâiyyat (rinci), dan kebangkitan jasmani tidak ada.Keywords: syak, âilm al-yaqÄ«n, al-DahriyÅ«n, al-ṬabiiyÅ«n, IlÄhiyÅ«n
Copyrights © 2014