Salah satu tantangan terbesar dalam mempersiapkan pernikahan adalah memilih jodoh dan memahami dunia pernikahan. Para lajang perlu terus mendorong diri belajar dan memegang prinsip – prinsip dalam berumah tangga hingga akhirnya menemukan pasangan yang siap berkomitmen membangun rumah tangga yang maslahah. Studi ini menggunakan pendekatan library research dengan tujuan menghasilkan panduan awal bagi para lajang dalam menyiapkan diri membangun keluarga maslahah. Belajar Berdasar Regulasi Diri (BBRD) mensyaratkan 3 hal: 1) pembelajar menentukan standar dan target pencapaian diri; 2) pembelajar mampu mendorong diri untuk belajar (self instruction) dan memonitor perkembangan diri (self monitoring); 3) pembelajar mampu mengevaluasi diri dan menghargai diri (self evaluation & self praising) dalam proses belajar. Dalam menyiapkan diri membangun Keluarga Maslahah penting bagi lajang memiliki ketiga komponen sikap tersebut sehingga keluarga maslahah tercapai. Perlu dipahami bahwa BBRD ini membutuhkan kedewasan sehingga hal ini bersesuaian dengan anjuran menikah diusia dewasa. Individu yang dewasa menyadari peran dan tugas – tugasnya, memiliki kematangan dalam berpikir, mengelola emosi, menjalin relasi sosial dan spiritualitasnya. Individu yang dewasa diharapkan siap dalam membangun keluarga yang dapat memberikan kemaslahatan kepada diri, keluarga, hingga kemaslahatan bagi semesta. Diantara fondasi Keluarga Maslahah adalah prinsip keadilan, kesalingan, dan keseimbangan. Kemudian pilar penyangga Keluarga Maslahah diantaranya: mitsaqan ghalidlan, zawaj, mu’asyarah bil ma’ruf, musyawarah, taradlin.
Copyrights © 2021