ISM (Intisari Sains Medis) : Jurnal Kedokteran
Vol. 13 No. 1 (2022): (Available Online : 1 April 2022)

Karakteristik pendengaran pada pelajar pengguna peranti dengar di Denpasar, Bali, Indonesia

Putri Citra Laksmi Darsana (Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok–Bedah Kepala dan Leher (THT-KL), Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah, Bali, Indonesia)
I Made Wiranadha (Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok–Bedah Kepala dan Leher (THT-KL), Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah, Bali, Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2022

Abstract

Background: Personal Listening Devices (PLDs) can increase noise-induced hearing loss in users. Currently, PLDs have been part of adolescents’ daily lifestyles. Increase of today’s audiovisual and telecommunications technologies, PLDs allow users to listen to music for extended periods and at high sound levels. It can cause chronic noise that can interfere with hearing function. This study aims to determine the characteristic of the hearing level of PLDs user students in Denpasar. Methods: A total of 48 samples were included in this study. This research is a descriptive study using a cross sectional design. This research used the cluster sampling technique by taking primary data from history taking, physical examination, and pure tone audiometry of students using PLDs at SMAN 8 Denpasar. Data analysis in this study is a descriptive statistical analysis that was analyzed using the SPSS version 24.0 for Windows. Results: The highest proportion of PLDs users is women (60,4%) and age group of 15–16 years, of which 24 students (50.0%) are 15 years old and 24 students (50.0%) are 16 years old. The most widely used type of PLDs was the earbud (81.3%). Most of the duration of using PLDs in 24 hours is < 1 hour (41.7%). As many as 34 students (70.8%) used PLDs for more than 2 years. The hearing level of students who used PLDs was obtained at most with normal hearing (0–25 dB) as many as 30 students (62.5%) in the right ear and 37 students (77.1%) in the left ear with a mean score of the hearing threshold of the right ear is 24.570±6.487dB and the left ear is 22.960±5.799 dB. Conclusion: The hearing level of students who used PLDs was obtained at most with normal hearing (0–25 dB) in the right and left ear.   Latar Belakang: Penggunaan peranti dengar memiliki potensi meningkatkan resiko gangguan pendengaran akibat bising pada penggunanya. Saat ini penggunaan peranti dengar dikalangan remaja sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari – hari. Dengan meningkatnya teknologi audio visual dan telekomunikasi saat ini, peranti dengar memungkinkan penggunanya untuk mendengarkan musik dalam jangka waktu lama dan pada tingkat level suara yang tinggi. Hal tersebut dapat menimbulkan bising kronik yang dapat mengganggu fungsi pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pendengaran pada pelajar pengguna peranti dengar di Denpasar. Metode: Penelitian ini melibatkan 48 sampel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan potong lintang. Peneliti menggunakan teknik cluster sampling dengan mengambil data primer dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan audiometri nada murni pada pelajar pengguna peranti dengar di SMAN 8 Denpasar. Analisis pada penelitian ini adalah analisis univariat (statistik deskriptif) menggunakan program komputer SPSS versi 24.0 untuk Windows.   Hasil: Didapatkan jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan laki – laki yaitu 29 pelajar (60,4%). Rentang usia pelajar adalah 15 – 16 tahun, dimana 24 pelajar (50,0%) usia 15 tahun dan 24 pelajar (50,0%) usia 16 tahun. Jenis peranti dengar yang paling banyak digunakan adalah earbud yakni sejumlah 39 pelajar (81,3%). Sebagian besar durasi penggunaan peranti dengar dalam 24 jam adalah < 1 jam yakni sebanyak 20 pelajar (41,7%). Sejumlah 34 pelajar (70,8%) menggunakan peranti dengar selama lebih dari 2 tahun. Derajat pendengaran pelajar pengguna peranti dengar didapatkan paling banyak dengan pendengaran normal (0–25 dB) yakni sebanyak 30 pelajar (62,5%) pada telinga kanan dan 37 pelajar (77,1%) pada telinga kiri dengan nilai rerata ambang dengar pada telinga kanan adalah 24,570±6,487 dB dan telinga kiri 22,960±5,799 dB. Kesimpulan: Derajat pendengaran pelajar pengguna peranti dengar didapatkan paling banyak dengan pendengaran normal (0–25 dB) yakni pada telinga kanan dan telinga kiri.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

ism

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Medicine & Pharmacology

Description

Intisari Sains Medis is published by Medical Scientific Community, Indonesia. Intisari Sains Medis is an international, multidisciplinary, peer-reviewed, open access journal accepts papers for publication in all aspects of Science Digest, Medical Research Development, Research Medical Field and ...