Pendahuluan : Survey United Nations Office on Drug and Crime (2018), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6% penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Kabupaten Tuban mengalami peningkatan signifikan terkait kasus narkoba. Data Polres Tuban, mencatat peningkatan kasus hingga 173,68% jika dibandingkan dengan kasus serupa pada tahun 2017. Tercatat tahun 2018, jumlah kasus narkoba yang ditangani oleh Sat Resnarkoba Polres Tuban ada sebanyak 52 kasus. Metode : Penelitian kuantitatif yang menggunakan desain quasy experiment dengan pre-post control group design. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat dengan pemberian intervensi psikoedukasi audiovisual. Populasi penelitian adalah seluruh siswa di SMPN 2 Tuban sebanyak 761 siswa, sampel yang digunakan masing-masing kelompok 20 orang dengan tehnik simple random sampling. Kelompok intervensi diberikan psikoedukasi audiovisual dan kelompok kontrol dengan leaflet. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon Sign Rank Test dan uji Mann Whitney. Hasil : menunjukkan bahwa rata-rata nilai post test untuk belief remaja kelompok intervensi (91,95) lebih besar daripada kelompok kontrol (87,10) dengan selisih 4,82, ini menunjukkan metode psikoedukasi audiovisual mempunyai hasil yang lebih baik dalam meningkatkan belief remaja dalam upaya pencegahan drug abuse. Kesimpulan : Pemberian edukasi dengan multi media seperti audiovisual penting dilakukan untuk peningkatan belief remaja dalam pembentukan sikap yang positif untuk pencegahan drug abuse.
Copyrights © 2022