PT Mayora Indah merupakan perusahaan yang memproduksi wafer dengan menggunakan 20 line untuk salah satu pabriknya. Jumlah line tersebut sangat berpengaruh terhadap kebutuhan sparepart mesin yang cukup banyak. Masalah yang sering muncul adalah tidak tersedianya sparepart sehingga mesin produksi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk perbaikan. Saat ini untuk menyiasati masalah tersebut adalah dengan mengambil dari mesin yang sedang tidak produksi atau dengan meminjam dari pabrik yang sejenis yang memiliki sparepart yang sama. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem prediksi persediaan sparepart untuk memastikan bahan sparepart yang akan digunakan selalu tersedia.Proses prediksi yang digunakan adalah metode double exponential smoothing dengan membandingkan metode double exponential smoothing satu parameter (brown) dan double exponential smoothing dua parameter (holt). Proses prediksi menggunakan data training dari 3 data sampel yang sudah ditentukan. Hasil akurasi kedua metode tersebut diukur menggunakan metode Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Hasil dengan nilai MAPE terkecil menjadi metode yang terbaik.Hasil pengujian data training metode double exponential smoothing dengan satu parameter α 0,2 menghasilkan nilai MAPE terbaik 39,17% sementara metode double exponential smoothing dengan dua parameter α 0,9 dan β 0,6 menghasilkan nilai MAPE terbaik 40,09%. Sehingga metode double exponential smoothing satu parameter dengan α 0,2 merupakan metode terbaik. Hal tersebut juga terlihat dari hasil prediksi menggunakan data training yang menghasilkan nilai MAPE terbaik 10.07%. hal itu membuat tingkat akurasi prediksi yang terbaik mencapai 89,93%.Kata Kunci : Double exponential smoothing , brown, holt, prediction, sparepart
Copyrights © 2021