Salah satu komponen struktur yang berpengaruh dalam keruntuhan suatu bangunan adalah balok yang berada pada sambungan balok-kolom. Umumnya kehancuran sambungan balok kolom tersebut disebabkan oleh kurangnya kemampuan menahan geser dan rendahnya duktalitas yang diakibatkan oleh jumlah tulangan dipasang tidak mencukupi serta tidak kuat dalam menahan beban lentur dan aksial. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perilaku lentur balok pada sambungan balok kolom beton bertulang. Juga dilakukan dengan metode numerik menggunakan software Atena 2D. Balok 40x60 cm dan Kolom 40x40 cm, penelitian ini menggunakan 2 kasus, masing-masing kasus terbagi menjadi 3 tipe penulangan. Kasus dengan rasio tulangan kolom tetap rasio tulangan balok berubah, dan sebaliknya rasio tulangan balok tetap tetapi rasio tulangan kolom yang berubah. Tulangan kolom menggunankan D19 mm dan Balok menggunakan tulangan D16 mm. Rasio tulangan kolom ? = 0,0142 dengan rasio tulangan balok ?1= 0,0042, ?2= 0,0050, ?3= 0,0059. Dan Rasio tulangan Balok tetap = ? = 0,0042 dengan rasio tulangan kolom ?1= 0,0071, ?2= 0,0106, ?3= 0,0142. Kekakuan struktur Joint balok kolom pada case I.a rasio penulangan kolom 0,0071 sebesar 8,015, pada case II.a dengan rasio penulangan kolom 0,0106 terjadi penurunan sebesar 0,87% dan case III.a dengan rasio penulangan kolom 0,0142 terjadi peningkatan sebesar 0,27% dari case I.a.
Copyrights © 2018