Generasi terbaik adalah generasi para sahabat. Abû Bakar Ash-Shiddîq merupakan salah satu sahabat terbaik di antara sahabat yang lain. Dengan sifat yang mulia, walaupun namanya tidak tercantum dalam Al-Qur`an, ada 16 tema dalam Al-Qur`an turun berkenaan dengan Abû Bakar Ash-Shiddîq. Kajian fokus pada telaah ayat-ayat tentang Abû Bakar Ash-Shiddîq dalam Al-Qur`an menurut tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab yang merupakan salah satu 36 tafsir nusantara yang bercorak kemaysarakatan. Penelitian ini berbasis kajian kepustakaan (library research) dengan pendekatan maudhu’i (tematik). Hasil kajian ini menunjukkan bahwa penafsiran atas ayat-ayat tentang Abû Bakar Ash-Shiddîq dalam Tafsir Al-Mibah karya M. Quraish Shihab telah dilakukan dengan metode tahlili secara sistematis, namun ada aspek tertentu yang terlewatkan dalam beberapa hal berikut: a) Asbabu An-Nuzul termasuk, yaitu pada Surat Âli ‘Imron ayat 159, Âli ‘Imron ayat 186, Al-Hijr 47, Al-Ahzab ayat 43, ArRahman ayat 46, At-Tahrim ayat 4, serta Al-Lail ayat 5—16; b) Penguatan penafsiran dengan hadits dan sirah, yaitu pada surat Al-Anfâl ayat 67—68; c) Syariat Islam, yaitu pada rincian pembagian ghanimah. Hal yang unggul dalam penafsiran ini adalah pembahasan tentang munasabat yang terangkum dalam 6 macam munasabat. Penafsiran M. Quraish Shihab ini data disimpulkan sejalan dengan penafsiran Ulama’ Ahlu As-Sunnah wa Al-Jama’ah, tidak ditemukan hal-hal yang menunjukkan bahwa penafsiran M. Quraish Shihab condong kepada pemikiran sekte syiah. Penelitian ini juga menyimpulkan adapun pesan moral yang dapat sosok Abû Bakar Ash-Shiddîq, yaitu ketakwaan, menjadi sahabat yang baik, kedermawanan, keberanian, pemaaf, tobat, tawakal, dan menjaga lisan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020