Anemia merupakan permasalahan yang sering terjadi pada wanitakhususnya pada wanita usia subur atau ibu hamil dimana kebutuhannutrisi yang semakin meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.Anemia pada ibu hamil perlu mendapat perhatian khusus karena dapatmeningkatkan risiko kematian dan morbiditas ibu dan bayi, termasukresiko keguguran, kelahiran mati, prematuritas serta Berat BadanLahir Rendah (BBLR). Meskipun prevalensi anemia sudah menurunnamun World Health Organization (WHO) menargetkan pengurangan50% anemia pada wanita usia subur di tahun 2025 mendatang. DiKabupaten Grobogan sendiri 46% dari ibu hamil mengalami anemia.Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi(AKB) yang terjadi di Kabupaten Grobogan juga merupakan indikatordari adanya kejadian anemia pada ibu hamil. Dalam penelitian inidiusulkan metode regresi logistik dengan tujuan untuk mengetahuifaktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibuhamil. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah datasekunder yang diperoleh dari hasil rekam medis ibu hamil dengankondisi lahir mati yang tercatat di Dinas Kesehatan KabupatenGrobogan periode Januari-Desember 2016 dengan jumlah 212responden. Variabel yang digunakan yaitu status anemia (Y)status gizi(X1), umur (X2), pendidikan (X3), pekerjaan (X4), usia kehamilan (X5),dan ANC/kunjungan kehamilan (X6). Dengan menggunakan analisisregresi logistik didapatkan variabel yang berpengaruh terhadapkejadian anemia pada ibu hamil di Kabupaten Grobogan adalah statusgizi yang kurang baik (X1KEK). Kecenderungan seorang ibu hamildengan kondisi KEK untuk menderita anemia sebesar 1.817 kalidibanding ibu hamil dengan kondisi gizi baik. Sedangkan peluangseorang ibu hamil terkena anemia dengan kondisi yang kurang baik(KEK) sebesar 1.Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik giziibu hamil maka akan semakin rendah risiko terjadinya kejadiananemia.
Copyrights © 2018