Kesehatan gigi dan mulut adalah komponen yang melengkapi kesehatan secara umum dan kesejahteraan masyarakat. Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak usia sekolah. World Health organitation ( WHO) menargetkan pada tahun 2010 angka karies pada anak usia 12 tahun sebesar 1 gigi per anak hal ini tampaknya belum berhasil dilaksanakan diIndonesia. Hasil survey Riskesdas tahun 2013 menunjukkan kerusakan gigi masyarakat Indonesia adalah 460 gigi per 100 orang hal ini terjadi karena hanya 2.3% penduduk Indonesia yang memiliki kebiasaan benar dalam menyikat gigi sehingga perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas menyikat gigi sejak dini. Salah satunya dengan melakukan program pendampingan menyikat gigi yang baik dan benar di Sekolah Dasar (SD). Pendampingan dilakukan oleh guru setiap hari setelah makan siang sehingga dapat membentuk kebiasaan siswa yang berkelanjutan untuk menyikat gigi dengan baik dan benar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian randomized control group pretest-posttest. Data primer diperoleh dari hasil pengukuran skor plak siswa Sekolah Dasar MI Syafa’at Muhammadiyah Sukoharjo selama enam bulan dengan sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian terhadap 24 orang siswa kelas 4 di Sekolah Dasar MI Syafa’at Muhammadiyah Sukoharjo selama enam bulan menunjukkan adanya penurunan skor plak yang signifikan (p<0,005) antara sebelum dan setelah dilakukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa intervensi guru dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa efektif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018