Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

EFEKTIVITAS LARUTAN MADU KELENGKENG (Euphoria longana Sp.) TERHADAP PEMUTIHAN GIGI (BLEACHING) Riolina, Ana; Rahmasari, Aryant Dentia
Biomedika Vol 9, No 2 (2017): Biomedika Agustus 2017
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v9i2.5844

Abstract

Bleaching adalah suatu cara yang digunakan untuk pemutihan gigi yang menggunakan bahan oksidator kuat. Oksidator yang biasa digunakan adalah hidrogen peroksida. Madu memiliki glucose oxidase yang berperan membentuk hidrogen peroksida saat madu dilarutkan dalam air. Kadar hidrogen peroksida dalam madu rata-rata 0,003%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas larutan madu kelengkeng (Euphoria longana Sp.) terhadap pemutihan gigi (bleaching). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan metode randomized pretest - postest controlled group design.Digunakan sampel 15 gigi premolar post ekstraksi. Pre-test dilakukan terlebih dahulu untuk mengukur warna gigi sebelum perlakuan. Larutan madu disiapkan dengan perbandingan 1:1 sebanyak 60 ml. Perlakuan pada sampel dilakukan selama 14 hari, setiap hari perendaman selama 3 jam dan setelah itu sampel direndam dalam saliva buatan. Pada hari ke 14 dilakukan pengukuran intensitas warna sebagai post-test. Hasil pengukuran diolah dengan dental digital photo CIE L*a*b* analysis. Hasil uji levene’s test didapatkan hasil distribusi data normal p = 0,311 (p > 0,05 ), sehingga digunakan uji Independent T-test dan didapatkan hasil p = 0,000 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat efektivitas dari madu kelengkeng (Euphoria Longana Sp) untuk pemutihan gigi. Kata Kunci: Madu, Madu kelengkeng, Hidrogen peroksida, pemutihan gigi, warna gigi
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL, AUDIO, DAN AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG MENYIKAT GIGI (Kajian pada murid kelas V sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas Gatak) arum pramestri prabawaningtyas, pandan; Riolina, Ana
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Menurut data profil kesehatan Kabupaten Sukoharjo tahun 2014, sebanyak 35% murid sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah memerlukan perawatan gigi dan mulut, sehingga perlu diberikan penyuluhan menggunakan media untuk mempermudah penerimaan informasi.Tujuan : Mengetahui efektifitas antara penyuluhan menggunakan media visual, audio, dan audiovisual terhadap pengetahuan murid kelas V SD tentang pengetahuan menyikat gigi yang benar di SDN Krajan 01, SDN Trangsan 01, dan SDN Jati 02, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.Metode : Penelitian analitik cross sectional pada siswa kelas V sebanyak 10 responden di SDN Krajan 01 dengan media visual, 10 responden di SDN Trangsan 01 dengan media audio, dan 15 responden di SDN Jati 02 dengan media audiovisual. Kuesioner diberikan sebelum dan setelah penyuluhan dengan masing-masing media.Hasil penelitian : Terdapat peningkatan nilai pengetahuan setelah diberikan penyuluhan dari 5,8 menjadi 9,1 dengan media visual, 5,7 menjadi 8,4 dengan media audio, dan 6,53 menjadi 9,3 dengan media audiovisual. Hasil uji One Way ANOVA menunjukan nilai p = 0,001 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan bermakna antar media yang digunakan.Kesimpulan : Terdapat perbedaan antara media visual, audio, dan audiovisual. Media audiovisual lebih efektif dalam meningkatkan nilai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak.Kata kunci : Anak Sekolah Dasar, Media Penyuluhan, Pengetahuan
PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA DI SEKOLAH DASAR Riolina, Ana
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.335 KB)

Abstract

Latar belakang: Pendidikan kesehatan memiliki pengertian proses perubahan perilaku yang dinamis yang bertujuan merubah atau memotivasi perilaku manusia yang terdiri dari pengetahuan, sikap, ataupun praktik yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok maupun masyarakat dan merupakan bagian  dari program kesehatan. Karies merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada siswa Sekolah Dasar. Karies terbentuk dari kurangnya perhatian terhadap masalah kesehatan gigi. Karies diawali oleh plak yang terbentuk pada gigi beberapa saat setelah makan. Menyikat gigi setelah makan memiliki tujuan untuk menghilangkan plak secara mekanis, sehingga tidak berlanjut menjadi karies. Riskesdas tahun 2013 menunjukkan hasil hanya 2.3% penduduk Indonesia yang memiliki kebiasaan benar dalam menyikat gigi sehingga perlu strategi untuk meningkatkan kualitas menyikat gigi sejak dini yang diajarkan disekolah dengan didampingi oleh guru, selain orang tua dirumah. Tujuan: meningkatkan kebiasaan menyikat gigi yang benar bagi siswa SD sejak dini sehingga dapat menghilangkan plak dan terbebas dari karies. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Guru terlebih dulu diberi workshop untuk menyamakan pengetahuan guru tentang menyikat gigi kemudian guru memotivasi dan mendampingi siswanya selama 30 hari. Angka plak siswa diukur sebelum dan sesudah pendampingan oleh guru untuk melihat efek perubahannya.  Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa mengalami penurunan angka plak. Hal ini juga terlihat dari hasil uji T-test. Hasil T-test menunjukkan terdapat penurunan angka plak pada siswa setelah dilakukan intervensi oleh guru (0,001). Simpulan: guru berperan dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa di Sekolah Dasar.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP INDEKS PLAK PADA SISWA KELAS V SD MENDAK 1 DELANGGU Fauziah, Rosyidatul; Riolina, Ana
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut merupakan segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dapat berupa pengetahuan mengenai pola makan yang baik untuk gigi, menyikat gigi dan kunjungan rutin pemeriksaan gigi dan mulut.  Tingkat kebersihan rongga mulut dapat dilihat salah satunya dengan ada tidaknya plak. Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berhubungan erat dengan perilaku anak dalam hal menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang baik akan mendorong anak untuk berperilaku baik dalam memelihara dan menumbuhkan sikap dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga akan mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut yang diukur melalui indeks plak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap indeks plak pada siswa kelas V SD Mendak 1 Delanggu. Penelitian ini merupakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional pada siswa kelas V SD Mendak 1 Delanggu sebanyak 12 responden. Variabel pengetahuan kesehatan gigi dan mulut diukur menggunakan kuesioner dan indeks plak diukur melalui pemeriksaan indeks plak Loe and Silness.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh nilai p = 0.002 (p<0.05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak dengan level indeks plak. Hasil dapat disimpulkan terdapat hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak terhadap level indeks plak siswa kelas V di SD Mendak 1 Delanggu.
FREKUENSI KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTIK BERDASARKAN INDEX OF ORTHODONTIC TREATMENT NEED DI SMP NEGERI 1 SALATIGA Perwira, Hafiizh Nur; Riolina, Ana; Rochmanita, Nilasary
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.901 KB)

Abstract

Orthodontic merupakan beberapa tindakan yang dilakukan untuk mengubah oklusi pada tahap awal pertumbuhan, perlunya memperbaiki kesehatan rongga mulut, fungsi rongga mulut, dan penampilan pribadi. Salah satu indeks yang menjadi acuan dalam perawatan ortodontik adalah Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). IOTN merupakan sebuah sistem skoring untuk maloklusi, dikembangkan oleh Brook & Shaw (1989). IOTN berfungsi sebagai indeks kebutuhan perawatan ortodontik yang berguna untuk menentukan keparahan atau tingkat sifat oklusi (overjet, reverse overjet, cross bite anterior/ posterior,  displacement contact point, open bite anterior/posterior, dan overbite). Indeks ini terdiri dari dua buah komponen yaitu Dental health Component (DHC) dan Aesthetic Component (AC).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat frekuensi perawatan ortodontik berdasarkan IOTN di SMP Negeri 1 Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive observational study. Digunakan sampel 84 sampel dari siswa-siswi di SMP Negeri 1 Salatiga. Gigi-geligi sample dicetak dan dilakukan foto dari sisi anterior sejajar dengan oklusi. Hasil cetakan dilakukan pengukuran dan pengklasifikasian dilakukan sesuai grade DHC. Hasil foto gigi-geligi dilakukan analisis wawancara dengan sample sesuai grade AC.Hasil distribusi di dapatkan Frekuensi tingkat kebutuhan perawatan ortodontik siswa-siswi SMP Negeri 1 Salatiga menurut IOTN dengan indeks DHC 39,3% atau 33 siswa-siswi dari total sampel di SMP Negeri 1 Salatiga menunjukkan tingkatan sangat membutuhkan perawatan ortodontik, serta dengan indeks AC 56% atau 47 siswa-siswi dari total sampel di SMP Negeri 1 Salatiga menunjukkan tingkatan tidak membutuhkan perawatan ortodontik.
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (PIPER BETLE LINN.) SEBAGAI BAHAN DESINFEKTAN DENGAN METODE SEMPROT TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS PYOGENES PADA CETAKAN ALGINAT Riolina, Ana
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 3, No 1 (2020): Vol 3. No 1. 2020
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.484 KB)

Abstract

      Alginat adalah bahan cetak hidrokoloid yang digunakan dokter gigi dalam pembuatan rencana perawatan yang memerlukan pemberian desinfektan untuk mencegah terjadinya penularan infeksi ke dokter gigi. Bakteri Streptococcus pyogenes merupakan bakteri patogen utama pada manusia penyebab faringitis. Metode semprot merupakan salah satu teknik desinfeksi pada cetakan alginat yang menimbulkan distorsi paling minimal. Daun sirih merupakan TOBA bersifat antibakteri. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas antibakteri air seduhan daun sirih (Piper betle Linn.) sebagai bahan desinfektan dengan metode semprot terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada cetakan alginat.      Sampel alginat berbentuk tabung diameter 10 mm dan tinggi 15 mm sejumlah 24 dibagi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok konsentrasi 25%, 30%, 35%, 40% dan 45%. Seluruh sampel direndam dalam suspensi bakteri Streptococcus pyogenes selama 10 menit lalu dicuci. Kelompok kontrol disemprot hidrogen peroksida, kelompok lainnya disemprot dengan air seduhan daun sirih sesuai dengan konsentrasinya. Sampel kemudian dimasukkan ke conical tube yang berisi media PBS selama 30 detik lalu diletakkan pada vortex mixer dan dilakukan pengenceran 10-2. Lalu dilakukan perbenihan pada MHA dan diinkubasi dengan suhu 37oC selama 24 jam. Kemudian dilakukan perhitungan jumlah bakteri.
GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA NON FAKULTAS KESEHATAN TENTANG GINGIVITIS Riolina, Ana; Indarti, Ghinna Yulia
Biomedika Vol 13, No 1 (2021): Biomedika Februari 2021
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v13i1.10810

Abstract

ABSTRAKGingivitis merupakan peradangan pada gingiva akibat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan periodontitis dan gigi goyah. Gingivitis mempengaruhi 50-90% populasi orang dewasa di dunia, karenanya gingivitis menjadi perhatian dalam pemberian informasi melalui promosi kesehatan pada kelompok usia tersebut. Di negara berkembang, penyampaian promosi kesehatan lebih banyak menggunakan berbagai macam media massa dengan keefektivan yang bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan gingivitis pada mahasiswa S1 non fakultas kesehatan UMS yang telah mendapatkan promosi kesehatan gigi dan mulut melalui media massa. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif observasional. Subjek penelitian ini adalah 394 mahasiswa S1 non fakultas kesehatan UMS. Analisis data menggunakan metode deskriptif survey dengan menguraikan data – data yang disajikan dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang mengetahui tentang gingivitis adalah mahasiswa yang mendapat promosi kesehatan melalui internet / sosial media yaitu sebanyak 356 (90,3%), media elektronik 22 (5,6%) dan  media cetak 16 (4,1%) mahasiswa. Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang gingivitis baik sebanyak 259 (65,7%) mahasiswa dan yang buruk 135 (34,3%) mahasiswa. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik tentang gingivitis setelah mendapatkan promosi kesehatan.Kata Kunci: Promosi kesehatan, Gigi dan mulut, Media Massa, Gingivitis ABSTRACTGingivitis is a gingiva inflammation from bacterial infection that can cause periodontitis and wobbly teeth. Gingivitis affects 50-90% of the adult population in the world, because of it gingivitis became an attention on the need for health promotion in adulthood to old. In developing countries, delivering health promotion uses some kind of mass media with varying effectiveness. The purpose of this research is to find out about the knowledge of gingivitis in UMS non – health faculties undergraduate students who are given dental and oral health promotion through mass media. The method of this research is descriptive observational. The subjects of this study were 394 non – health faculties undergraduate students of UMS. Data analysis uses a descriptive survey method by describing the data that presented in the form of diagrams, graphs or tables. The results shows the students who know about gingivitis are the students who find health promotion’s exposure through the internet / social media is 356 (90.3%), electronic media 22 (5.6%) and print media 16 (4.1%) students. The level of good knowledge of students about gingivitis is 259 (65.7%) students and poor knowledge is 135 (34.3%) students. This study concluded that most students have good knowledge about gingivitis. Keywords: Health promotion, Teeth and mouth, Mass Media, Gingivitis
EFEKTIVITAS LARUTAN MADU KELENGKENG (Euphoria longana Sp.) TERHADAP PEMUTIHAN GIGI (BLEACHING) Ana Riolina; Aryant Dentia Rahmasari
Biomedika Vol 9, No 2 (2017): Biomedika Agustus 2017
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v9i2.5844

Abstract

Bleaching adalah suatu cara yang digunakan untuk pemutihan gigi yang menggunakan bahan oksidator kuat. Oksidator yang biasa digunakan adalah hidrogen peroksida. Madu memiliki glucose oxidase yang berperan membentuk hidrogen peroksida saat madu dilarutkan dalam air. Kadar hidrogen peroksida dalam madu rata-rata 0,003%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas larutan madu kelengkeng (Euphoria longana Sp.) terhadap pemutihan gigi (bleaching). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan metode randomized pretest - postest controlled group design.Digunakan sampel 15 gigi premolar post ekstraksi. Pre-test dilakukan terlebih dahulu untuk mengukur warna gigi sebelum perlakuan. Larutan madu disiapkan dengan perbandingan 1:1 sebanyak 60 ml. Perlakuan pada sampel dilakukan selama 14 hari, setiap hari perendaman selama 3 jam dan setelah itu sampel direndam dalam saliva buatan. Pada hari ke 14 dilakukan pengukuran intensitas warna sebagai post-test. Hasil pengukuran diolah dengan dental digital photo CIE L*a*b* analysis. Hasil uji levene’s test didapatkan hasil distribusi data normal p = 0,311 (p 0,05 ), sehingga digunakan uji Independent T-test dan didapatkan hasil p = 0,000 (p 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat efektivitas dari madu kelengkeng (Euphoria Longana Sp) untuk pemutihan gigi. Kata Kunci: Madu, Madu kelengkeng, Hidrogen peroksida, pemutihan gigi, warna gigi
GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA NON FAKULTAS KESEHATAN TENTANG GINGIVITIS Ana Riolina; Ghinna Yulia Indarti
Biomedika Vol 13, No 1 (2021): Biomedika Februari 2021
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v13i1.10810

Abstract

ABSTRAKGingivitis merupakan peradangan pada gingiva akibat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan periodontitis dan gigi goyah. Gingivitis mempengaruhi 50-90% populasi orang dewasa di dunia, karenanya gingivitis menjadi perhatian dalam pemberian informasi melalui promosi kesehatan pada kelompok usia tersebut. Di negara berkembang, penyampaian promosi kesehatan lebih banyak menggunakan berbagai macam media massa dengan keefektivan yang bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan gingivitis pada mahasiswa S1 non fakultas kesehatan UMS yang telah mendapatkan promosi kesehatan gigi dan mulut melalui media massa. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif observasional. Subjek penelitian ini adalah 394 mahasiswa S1 non fakultas kesehatan UMS. Analisis data menggunakan metode deskriptif survey dengan menguraikan data – data yang disajikan dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang mengetahui tentang gingivitis adalah mahasiswa yang mendapat promosi kesehatan melalui internet / sosial media yaitu sebanyak 356 (90,3%), media elektronik 22 (5,6%) dan  media cetak 16 (4,1%) mahasiswa. Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang gingivitis baik sebanyak 259 (65,7%) mahasiswa dan yang buruk 135 (34,3%) mahasiswa. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik tentang gingivitis setelah mendapatkan promosi kesehatan.Kata Kunci: Promosi kesehatan, Gigi dan mulut, Media Massa, Gingivitis ABSTRACTGingivitis is a gingiva inflammation from bacterial infection that can cause periodontitis and wobbly teeth. Gingivitis affects 50-90% of the adult population in the world, because of it gingivitis became an attention on the need for health promotion in adulthood to old. In developing countries, delivering health promotion uses some kind of mass media with varying effectiveness. The purpose of this research is to find out about the knowledge of gingivitis in UMS non – health faculties undergraduate students who are given dental and oral health promotion through mass media. The method of this research is descriptive observational. The subjects of this study were 394 non – health faculties undergraduate students of UMS. Data analysis uses a descriptive survey method by describing the data that presented in the form of diagrams, graphs or tables. The results shows the students who know about gingivitis are the students who find health promotion’s exposure through the internet / social media is 356 (90.3%), electronic media 22 (5.6%) and print media 16 (4.1%) students. The level of good knowledge of students about gingivitis is 259 (65.7%) students and poor knowledge is 135 (34.3%) students. This study concluded that most students have good knowledge about gingivitis. Keywords: Health promotion, Teeth and mouth, Mass Media, Gingivitis
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle Linn.) SEBAGAI BAHAN DESINFEKTAN DENGAN METODE SEMPROT TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus pyogenes PADA CETAKAN ALGINAT Ana Riolina
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 3, No 1 (2020): Vol 3. No 1. (2020)
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

      Alginat adalah bahan cetak hidrokoloid yang digunakan dokter gigi dalam pembuatan rencana perawatan yang memerlukan pemberian desinfektan untuk mencegah terjadinya penularan infeksi ke dokter gigi. Bakteri Streptococcus pyogenes merupakan bakteri patogen utama pada manusia penyebab faringitis. Metode semprot merupakan salah satu teknik desinfeksi pada cetakan alginat yang menimbulkan distorsi paling minimal. Daun sirih merupakan TOBA bersifat antibakteri. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas antibakteri air seduhan daun sirih (Piper betle Linn.) sebagai bahan desinfektan dengan metode semprot terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada cetakan alginat.      Sampel alginat berbentuk tabung diameter 10 mm dan tinggi 15 mm sejumlah 24 dibagi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok konsentrasi 25%, 30%, 35%, 40% dan 45%. Seluruh sampel direndam dalam suspensi bakteri Streptococcus pyogenes selama 10 menit lalu dicuci. Kelompok kontrol disemprot hidrogen peroksida, kelompok lainnya disemprot dengan air seduhan daun sirih sesuai dengan konsentrasinya. Sampel kemudian dimasukkan ke conical tube yang berisi media PBS selama 30 detik lalu diletakkan pada vortex mixer dan dilakukan pengenceran 10-2. Lalu dilakukan perbenihan pada MHA dan diinkubasi dengan suhu 37oC selama 24 jam. Kemudian dilakukan perhitungan jumlah bakteri.