Pertumbuhan dan perkembangan balita berlangsung sangat cepat sebagai landasan perkembangan berikutnya yang menentukan masa depan anak. Sekitar 5-10% anak di bawah 5 tahun diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. Sebagian besar balita dapat mengalami masalah perkembangan apabila tidak dilakukan pemeriksaan dengan instrument standar. Pemantauan tumbuh kembang anak usia dini merupakan bagian dari tugas kader posyandu.. Pemantauan tumbuh kembang balita merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas anak dan merupakan salah satu program dari Kemenkes RI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketrampilan kader posyandu balita tentang Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) Desain penelitian yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif , dengan pengambilan sample total sampling dari kader posyandu balita Margi sehat 1 dan 2 RW 04 Kadipiro Surakarta yang berjumlah 21 responden. Instrument penelitian berupa ceklist dan analisis yang digunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan 21 kader (100%) mempunyai ketrampilan kurang. Ketrampilan kader tentang SDIDTK dinyatakan kurang karena kader tidak melakukan pemantauan tumbuh kembang secara lengkap, yaitu hanya melakukan sebatas pengukuran berat badan dan tinggi badan. Pengukuran SDIDTK yang dilakukan oleh kader sesuai standar penilaian tumbuh kembang yaitu pengukuran BB, TB, Lingkar kepala, KPSP,TDD dan TDL. Kesimpulan ketrampilan kader tentang SDIDTK dinyatakan kurang sehingga diharapkan adanya pelatihan dan pendampingan kader dalam pemantauan SDIDTK.
Copyrights © 2018