Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang menjalani commuter marriage. Commuter marriage dipercaya memiliki kepuasan pernikahan lebih rendah dibanding pasangan single resident dikarenakan tidak adanya bantuan dari pasangan untuk melakukan tugas rumah tangga, tidak terpenuhinya kebutuhan seksual dan dukungan emosional, perasaan terisolasi sehingga memicu konflik yang berakibat pada ketidakpuasan pernikahan. Metode penelitian menggunakan kualitatif studi kasus dengan teknik wawancara dan analisis model interaktif Miles Huberman. Partisipan dipilih dengan kriteria pasangan suami istri yang sedang menjalani pernikahan jarak jauh minimal 3 bulan dan sudah memiliki anak. Teknik pemantapan kredibilitas dengan memberchecking. Dinamika kepuasan pernikahan pada tahun-tahun pertama meliputi intimacy, kepercayaan dan dukungan pasangan. Kepuasan pernikahan menurut pasangan WM dan DS adalah dengan berusaha mensyukuri apa yang ada dalam rumah tangganya. Kepuasan pernikahan menurut pasangan SM dan AS adalah berbahagia dengan pernikahan yang dijalani dan berupaya mempertahankannya hingga akhir hayat. Pola interaksi pasangan pada aspek kepuasan pernikahan berbeda antara kedua pasangan. Aspek kepuasan pernikahan yang cukup menonjol pada pasangan pertama ialah pengasuhan, pembagian peran dan waktu luang. Sementara aspek kepuasan pernikahan pasangan kedua yang sangat menonjol ialah kepuasan pada komunikasi, waktu luang, kepribadian, dan resolusi konflik.
Copyrights © 2022