JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 6 No. 2 (2016): Volume 6 No 2 Juli 2016

USULAN PENGURANGAN WAKTU SETUP MENGGUNAKAN METODE SMED SERTA PENGURANGAN WAKTU PROSES PRODUKSI DAN PERAKITAN MENGGUNAKAN METODE MOST DI PT. PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA

Rizki Nurul Fathia (Unknown)
Sumiharni Batubara (Unknown)
Dian Mardi Safitri (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Jul 2016

Abstract

PT Panasonic Manufacturing Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidangmanufaktur yang melakukan proses produksi dan perakitan produk. Sebagai perusahaan yangmelakukan proses produksi dan perakitan produk Air Conditioner, Air Conditioner Business Unit PTPanasonic Manufacturing Indonesia seringkali terjadi permasalahan terkait pencapaian target harianproduksi untuk produk Air Conditioner Model CS-YN9RKJ. Identifikasi masalah dengan diagramishikawa menunjukkan bahwa waktu setup mesin yang lama dipengaruhi oleh lamanya waktu setupmesin Fin Press FIX 18. Sedangkan, lamanya waktu pembuatan evaporator dan perakitan produkdipengaruhi oleh metode gerakan operator yang tidak sesuai standar. Lamanya waktu pembuatanevaporator juga disebabkan oleh tata letak (layout) yang tidak berdekatan antar stasiun kerja. SMED(Single Minute Exchange of Dies) adalah salah satu metode improvement dari Lean Manufacturingyang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian darimemproduksi satu jenis produk ke model produk lainnya. Metode ini digunakan untuk mengurangilamanya waktu setup mesin Fin Press FIX 18. Dari usulan perbaikan menggunakan metode SMEDdiperoleh waktu setup mesin Fin Press Fix 18 selama 931.15 detik yaitu adanya pengurangan waktusetup sebanyak 54.27%. Metode MOST (Maynard Operation Sequence Tecnique) adalah salah satuteknik predetermined time system untuk pengukuran waktu yang disusun berdasarkan urutan sub-subaktivitas atau gerakan. Metode ini digunakan untuk mengurangi waktu proses pembuatan evaporatordan perakitan Air Conditioner Model CS-YN9RKJ. Usulan perbaikan yaitu melakukan perubahangerakan dan postur tubuh operator. Selain itu, usulan perbaikan untuk proses pembuatan evaporatoradalah melakukan perubahan tata letak (layout) stasiun kerja, sedangkan untuk proses perakitanadalah mengurangi elemen kerja operator. Dari usulan perbaikan menggunakan metode MOSTdiperoleh waktu proses pembuatan evaporator selama 1082.42 detik yaitu adanya pengurangan waktusebanyak 19.47%. Sedangkan, waktu proses perakitan selama 393.27 detik yaitu adanya penguranganwaktu sebanyak 29%. Hasil usulan perbaikan menggunakan metode SMED dan MOST adalahpengurangan Manufacturing Lead Time selama 423415 detik atau adanya penguranganManufacturing Lead Time sebanyak 23 %.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

tekin

Publisher

Subject

Electrical & Electronics Engineering Energy Industrial & Manufacturing Engineering

Description

Jurnal Teknik Industri (JTI) mainly focuses on industrial engineering scientific essays in the form of research results, surveys and literature review that are closely related to the Field of Industrial ...