AbstraksiPondok Pesantren sebagai organisasi nirlaba memiliki kewajiban untuk melaporkan pembukuan keuangannya demi mencapai akuntabilitas publik yang baik. Namun, berdasar pengamatan, masih sangat sedikit pondok pesantren yang sudah mencatat dan membukukan transaksi keuangannya. Hal ini dikarenakan kemampuan dan jumlah staf administrasi yang tidak memadai, juga tingkat kepercayaan masyarakat dan donatur yang tinggi kepada sosok kyai yang memimpin pondok pesantren, sehingga tidak menjadi tuntutan untuk membuat laporan pertanggungjawaban kepada stakeholder. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengakuan, pengukuran, dan penyajian laporan keuangan pesantren terhadap akuntabilitas publik. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif, dengan menyebarkan kuesioner pada 66 pondok pesantren di Kota Bogor yang dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak pondok pesantren di Kota Bogor yang tidak paham bagaimana cara mengakui, mengukur, dan menyajikan laporan keuangan dengan baik, sehingga tidak adanya pelaporan kepada stakeholder. Dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara pengukuran dan penyajian laporan keuangan pesantren terhadap akuntabilitas publik. Namun, pengakuan tidak berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik. Sedangkan pengakuan, pengukuran, dan penyajian laporan keuangan pesantren secara simultan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik.AbstractIslamic boarding school as a non-profit organizations have obligations to report their financial books to achieve a good public accountability. However, based on the results of previous research, there are still very few Islamic boarding schools that have recorded their financial transactions. This is due to inadequate capacity and number of administrative staff, also a high level of public trust in the figure of kyai who leads the boarding school, so there is no demand to make an accountability report. The purposes in this research is to discover the effect of recognition of measurement and presentation of Islamic boarding school financial statements on public accountability. In this study, researchers used quantitative methods, by distributing questionnaires to 66 Islamic boarding schools in Bogor City which were used as research samples. The results of this study indicate that there are still many Islamic boarding schools in Bogor City that do not understand how to properly recognize, measure, and present financial reports, so that there is no reporting to stakeholders. The researcher hereby concludes that there is a significantly influential between measurement and presentation of Islamic boarding schools' financial statements on public accountability. However, that there is no significantly influential of recognition of Islamic boarding schools' financial statements on public accountability. Whereas recognition, measurement, and presentation of Islamic boarding schools' financial statements simultaneously is significantly influential on public accountability. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022