<![CDATA[Abstrak Guru merupakan praktisi pendidikan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan proses pembelajaran di sekolah. Permasalahan yang selama ini dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran. Keberhasilan pemahaman peserta didik terhadap ilmu kimia dapat dipengaruhi oleh pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Salah satu penyebab pelajaran kimia sulit dipahami adalah ilmu kimia menuntut untuk dapat berpikir abstrak dalam bahan-bahan kajian tertentu seperti ikatan kimia, struktur atom, dan model atom. Ilmu kimia juga membutuhkan penguasaan matematika misalnya dalam bahan kajian stoikiometri, termokimia, laju reaksi, dan kesetimbangan kimia. Di samping itu, ilmu kimia terdiri atas konsep-konsep yang saling berhubungan dan berjenjang, akibatnya peserta didik kurang memahaminya. Hal ini menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami konsep lain yang berhubungan dengan konsep tersebut. hal ini sesuai dengan perentase ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas XI-IPA1 SMA Negeri 9 Luwu Utara pada mata pelajaran kimia selama masa pandemic COVID-19 hanya 45% yang mencapai KKM yakni 78 pada materi pokok Termokimia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah dengan menerapkan model pembelajaranyang dapat meningkatkan kecakapan peserta didik dalam menemukan, membentuk, dan mengembangkan pengetahuannya sendiri. Oleh karena itu, melalui model pembelajaran Discovery Learning guru diharapkan mampu memahamkan konsep dengan mengikut sertakan peserta didik secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga dapat menumbuhkan motivasi pada diri peserta didik, karena merasa puas atas penemuannya sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berlangsung selama tiga siklus. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI-IPA1 SMA Negeri 9 Luwu Utara. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes kognitif secara daring dan observasi menggunakan lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik (KKM 78) meningkat dari 67% pada siklus I, menjadi 89% pada siklus II, dan 100% pada siklus III. Hal ini menandakan bahwa penerapaan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran daring efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI-IPA1 SMA Negeri 9 Luwu Utara.Kata kunci: Model Pembelajaran Discovery Learning, Hasil Belajar]]>
Copyrights © 2021
