Kesehatan reproduksi merupakan keadaan dimana kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Pelayanan kesehatan reproduksi pada saat bencana seringkali tidak tersedia karena tidak dianggap sebagai prioritas, padahal selalu ada ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir yang membutuhkan pertolongan dalam situasi krisis bencana. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku peserta sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan kesehatan reproduksi dalam situasi bencana di kota Makassar. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental one group pretest-posttest design. Sebanyak 42 orang sampel dengan menggunakan total sampling peserta pelatihan. Subyek diberi kuesioner prestest dilanjutkan dengan pelatihan dan diberi posttest setelah pelatihan selesai. Analisa data dilakukan dengan menggunakan Uji Normalitas dan Uji Statistik yang alternatifnya Uji Wilcoxon dan uji McNemar. Hasil uji Normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh untuk variabel pengetahuan peserta pelatihan p=0,00 < α =0,05 artinya data tidak berdistribusi normal. Sedangkan uji Statistik ﴾uji Wilcoxon) diperoleh data p=0,02 < α =0,05 artinya terdapat perbedaan perilaku yang bermakna setelah peserta mengikuti pelatihan. Kesimpulan pelatihan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi bencana sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.
Copyrights © 2021