Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Keputihan Pada Akseptor Keluarga Berencana di Puskesmas Batua Makassar Farahdiba, Idha
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.494 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i1.31

Abstract

Data yang diperoleh dari Puskesmas Batua Makassar pada tahun 2016 jumlah akseptor Keluarga Berencana sebanyak 8.630 dan peserta KB aktif sebanyak 6.861 dan pada tahun 2017 periode Januari-Mei sebanyak 1.244 akseptor KB aktif. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Oral, Suntik, dan Implant di wilayah kerja Puskesmas Batua Makassar. Penelitian ini menggunakan metode Analitik dengan menggunakan pendekatan croos sectional study untuk mengetahui hubungan lama penggunaan kontrasepsi oral, suntik, dan implant dengan kejadian keputihan dimana jumlah populasi 1.622 orang dan jumlah sampel 95 orang dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dari hasil uji statistik menggunakan Chi Square (pearson chi-square). Diperoleh untuk variabel hasil penelitian P = 0,021 > α = 0,05 artinya ada hubungan penggunaan jenis kontrasepsi hormonal oral dengan kejadian keputihan. Untuk variabel P = 0,044 > α = 0,05 artinya ada hubungan lama penggunaan suntik dengan kejadian keputihan. Untuk variabel P = 0,700 < α = 0,05 artinya tidak ada hubungan lama penggunaan Implant dengan kejadian keputihan pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Makassar. Kesimpulan adalah bahwa ada hubungan penggunaan jenis kontrasepsi hormonal oral dengan kejadian keputihan, ada hubungan lama penggunaan suntik dengan kejadian keputihan, dan tidak ada hubungan lama penggunaan Implant dengan kejadian keputihan pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Makassar.
Hubungan Umur dan Paritas Terhadap Kejadian Mola hidatidosa di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018 Farahdiba, Idha
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.662 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v2i1.54

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur dan paritas terhadap kejadian mola hidatidosa di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2018.Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitikdengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui hubungan umur dan paritas terhadap kejadian mola hidatidosa di RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan jumlah populasi sebanyak 204 orang dan jumlah sampel sebanyak 204 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh untuk variable hubungan antara umur dengan kejadian mola hidatidosa nilai P (0,308) > α = 0,05 artinya tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian mola hidatidosa. Untuk variable hubungan antara paritas dengan kejadian mola hidatidosa nila P (0,428) > α = 0,05 artinya tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian mola hidatidosa. Diperlukannya pemeriksaan antenatal care sebelum usia kehamilan 28 minggu, sehingga bidan/pelayan kesehatan memberikan penyuluhan pada ibu hamil. Kesimpulan dari dua variable yaitu umur dan paritas, hanya variable umur yang berhubungan dengan kejadian mola hidatidosa di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2018.
Hubungan antara Ibu Pengidap Diabetes dengan Kelahiran Bayi Makrosomia di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018 Farahdiba, Idha; Gassing, Agussalim
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.512 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v2i2.85

Abstract

Berdasarkan pengambilan data awal yang diperoleh di RSUD Syech Yusuf Gowa, pada tahun 2016 jumlah ibu hamil yang mengalami Diabetes sebanyak 510 dari jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 1840, pada tahun 2017 jumlah ibu hamil yang mengalami Diabetes sebanyak 543 dari jumlah kunjungan ibu hamil 1243, dan pada bulan Januari s/d juli tahun 2018 jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 308 orang (Profil RSUD Syech Yusuf Gowa). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Antara Pengidap Diabetes Dengan Kelahiran Bayi Makrosomia di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui Hubungan Antara Pengidap Diabetes Dengan Kelahiran Bayi Makrosomia di RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan jumlah populasiDari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test) diperoleh nilai P (0,518) < α (0,05), yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara ibu pengidap Diabetes dengan kelahiran bayi Makrosomia di RSUD Syekh Yusuf Gowa tahun 2018. Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan antara ibu pengidap Diabetes dengan Kelahiran bayi Makrosomia di RSUD Syekh Yusuf Gowa sehingga diharapkan pada ibu hamil rutin untuk memeriksakan kehamilannya untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan
Hubungan Paritas Dan Umur Ibu Terhadap Kejadian Inersia Uteri Pada Ibu Bersalin Di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar Tahun 2019 Farahdiba, Idha
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v3i2.111

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik RSIA Sitti Khadijah I Makassar, pada tahun 2017 jumlah ibu bersalin sebanyak 2.473 0rang dan yang mengalami inersia uteri 75 orang, tahun 2018 jumlah ibu bersalin sebanyak 2.565 orang dan yang mengalami inersia uteri 50 orang yang rawat inap RSIA Sitti Khadijah I Makassar, pada bulan Januari- April 2019 jumlah ibu bersalin sebanyak 882 orang dan yang mengalami inersia uteri 27 orang. (Rekam medik RSIA Sitti Khadijah I Makassar, 2019).Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan umur ibu dengan kejadian inersia uteri di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar 2019. Inersia Uteri adalah his yang lebih lemah, lebih singkat dan lebih jarang dibanding dengan his yang normal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study untuk mengetahui antara hubungan paritas dan umur ibu dengan kejadian inersia uteri di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar dengan jumlah populasi sebanyak 882 orang dengan jumlah sampel sebanyak 275 orang dengan menggunakan teknik rondom sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square (pearson chi-square)diperoleh untuk variabel paritas ibu nilai p = 0,002 > α = 0,005 artinya ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian inersia uteri. Untuk variabel umur ibu nilai p = 0,000 < α = 0,005 artinya ada hubungan antara umur ibu dengan inersia uteri. Kesimpulan dari dua variabel yaitu paritas dan umur, kedua variabel yang diteliti memiliki ada hubungan dengan inersia uteri pada ibu bersalin di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar Tahun 2019
Faktor-Faktor yang Berhubungan Terjadinya Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Syech Yusuf Gowa Tahun 2017 Farahdiba, Idha; Rahmat MS, Basuki
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.138

Abstract

Angka kematian maternal bayi baru lahir di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 74.000 orang adalah bayi berat lahir rendah (29%), asfiksia (27%), trauma lahir, tetanus neonatorum, infeksi lain dan kelainan kongenital (34%). Asfiksia adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernapas secara spontan dan teratur sehingga menimbulkan gangguan lebih lanjut, yang mempengaruhi seluruh metabolisme tubuhnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur ibu, paritas, dan persalinan lama dengan Asfiksia pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross sectional sampelnya adalah bayi yang baru lahir pada bulan Januari – Juni 2017 dengan jumlah 36. Penelitian ini menggunakan data checklist secara acak yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa, dengan menggunakan uji statistik Chi–square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur ibu p= 0,000 < dari α = 0,05, paritasp.value p= 0,002 < dari sig = 0,05, persalinan lama p= 0,000 < dari sig = 0,05. Kesimpulan dari penelitian hubungan yang bermakna antara umur ibu, paritas, dan persalinan lama dengan asfiksia. Disarankan kepada tenaga kesehatan setempat untuk mempromosikan dan meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Faktor Risiko Paritas Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Jongaya Makassar Tahun 2020 Farahdiba, Idha
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v4i1.145

Abstract

Berdasarkan data dari catatan medical record Puskesmas Jongaya Makassar bahwa pada periode Januari s.d Juli 2020 terdapat 145 ibu bersalin, dengan jumlah bayi berat lahir normal adalah sebesar 130 orang (89,66%) dan jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah sebesar 11 orang (10,34%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar faktor risiko paritas terhadap kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Jongaya Makassar 2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian rancangan survey analitik dengan pendekatan case control untuk mengetahui besar faktor risiko paritas terhadap kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Jongaya Makassar Tahun 2020. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini terdiri dari populasi kelompok kasus dan kontrol dengan total sebanyak 145 orang. Dimana jumlah sampel kasus sebanyak 13 orang sehingga digunakan perbandingan sampel kasus dan kontrol adalah 1 : 3. Jadi besar sampel secara keseluruhan adalah sebanyak 52 sampel, dimana dalam pemilihan sampel menggunakan matching umur 20-35 tahun. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan rumus Odds Ratio (OR), diperoleh nilai OR 4,500 pada CI 95% 1,163-17,409. Karena nilai OR >1 serta lower limit dan upper limit >1 artinya paritas merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian BBLR sehingga diharapkan kepada ibu untuk ikut serta dalam program keluarga berencana (KB) untuk menurukan angka kejadian kematian ibu dan bayi.
Hubungan Kekurangan Energi Kronis (KEK Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Primigravida Di Puskesmas Jongaya Makassar Tahun 2021 Farahdiba, Idha
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v5i1.195

Abstract

Status kesehatan gizi ibu hamil dipengaruhi oleh nutrisi selama masa kehamilannya. Nutrisi yangtidak mencukupi selama kehamilan menyebabkan permasalah gizi defisiensi nutrisi. Menurut WHOsekitar 40% kematian ibu di berbagai negara berkembang diidentifikasi dengan terjadinya anemiadalam kehamilan dimana anemia dalam kehamilan disebabkan oleh perdarahan akut dan status giziyang buruk. Berdasarkan data Puskesmas Jongaya Makassar 2021 (Januari-April) tercatat 93 ibuhamil primigravida, dengan kejadian KEK sebanyak 32,3% dan anemia sebanyak 36,6%. Tujuanpenelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan antara Kekurangan Energi Kronis (KEK)dengan kejadian anemia pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Jongaya Makassar 2021.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode analitik dengan pendekatanCross Sectional Study. Adapun Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil primigravidayang melakukan kunjungan antenatal yaitu 93 orang dan sampel yang diperoleh 93 orang denganmenggunakan teknik Total Sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (pearsonchi-square) diperoleh nilai p=0,02 < α=0,05 maka ada hubungan antara Kekurangan Energi Kronis(KEK) dengan kejadian anemia pada ibu hamil primigravida. Kesimpulan dari penelitian ini yaituadanya hubungan Kekurangan Energi Kronis dengan kejadian anemia pada ibu hamil primigravidadi Puskesmas Jongaya Makassar Tahun 2021.
KADAR HORMON PROGESTERON PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI PREMENSTRUAL SYNDROME DI PESANTREN DARUL ARQAM MAKASSAR Hukmiyah Aspar; Idha Farahdiba
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1647

Abstract

Premenstrual syndrome dapat menimbulkan depresi yang terkadang dapat memunculkan perasaan ingin bunuh diri, bahkan keinginan untuk melakukan kekerasan pada diri sendiri  ataupun pada orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kadar Hormon Progesteron pada Remaja Putri yang Mengalami Premenstrual Syndrome. Metode yang digunakan adalah cross sectional. Tekhnik pemilihan sampel yang digunakan adalah penyampelan purposive dengan jumlah sampel 50 orang (25 PMS dan 25 yang tidak PMS). Tindakan dilakukan dengan pengambilan sampel darah 5 hari sebelum menstruasi sebanyak 5-10 cc dengan menggunakan Enzim Linked Immuno Sorbent Assay ( ELISA) kit. Data yang berdistribusi normal diuji dengan menggunakan uji parametric t test tidak berpasangan dan data yang tidak berdistribusi normal diuji dengan menggunakan uji non parametric Mann Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 responden terdiri 25 yang PMS dan 25 yang tidak PMS didapatkan nilai rata-rata subjek yang memiliki kadar Progesteron yang PMS nilai rata–rata Hormon Progesteron sebesar 3,78 ng/mL lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak PMS sebesar 2,57 ng/mL. Setelah dilakukan pemeriksaan dan data  diolah dengan menggunakan uji t , didapatkan Ha diterima dan Ho ditolak dimana nilai mean pada remaja PMS lebih tinggi daripada yang tidak PMS dengan nilai p = 0,048< α = 0,05. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan kadar Hormon Progesteron bagi penderita PMS dengan yang tidak menderita PMS. Selanjutnya yang mengalami PMS ringan nilai rata-rata hormon Hormon Progesteron sebesar 4,65 ng/mL sedangkan nilai rata-rata Hormon Progesteron  yang PMS berat sebesar 3,09 ng/mL. Nilai p = 0,030 < α = 0,05 hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan kadar Hormon Progesteron antara tidak PMS, PMS ringan dan PMS berat.
Evaluasi pengetahuan remaja dan partisipasinya pada kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Idha Farahdiba; Noviyani Hartuti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i2.3616

Abstract

Youth Care Health Program (YCHP) among adolescent students: Knowledge and participation Background: Teenagers can access the health center to get some information regarding health and consultation with their psychological problems. Youth Care Health Program (YCHP) focuses more on promotive and preventive services, considering that adolescence is a time when problems are caused by ignorance, misperception, and lack of consideration in acting and preventing destructive behavior.Purpose: To evaluate adolescent knowledge of adolescent knowledge with adolescent participation in the Youth Care Health Program (YCHP).Method: The research method used is the Cross Sectional Study method. The population of the study was teenagers who had attended the Youth Youth Care Health in the working area of the Dahlia Health Center, Makassar City. The sampling technique used purposive sampling technique obtained 42 participants. The research instrument used a questionnaire to assess adolescent knowledge and youth participation by observing their presence, activeness, and enthusiasm in Youth Care Health Program (YCHP). The analytical technique is used in univariate and bivariate data analysis (chi-square test). α-value = 0.05Results: The adolescents with a good knowledge 36 (85.7%) and has a high desire participation of 31 (73.8%). The correlation of all variables independent with participation as dependent variable was >0.05Conclusion: There was not a relationship between Youth Care Health Program (YCHP) among adolescent in knowledge and participation.Keywords: Adolescent; Knowledge; Participation; Youth Care Health Program (YCHP).Pendahuluan: Remaja dapat mengakses layanan dengan mudah hanya datang ke puskesmas yang telah ditunjuk untuk menyelenggarakan program tersebut. PKPR lebih berfokus pada pelayanan promotif dan preventif dimana mengingat masa remaja merupakan masa dimana permasalahan disebabkan oleh ketidaktahuan, salah persepsi, hingga kurangnya pertimbangan dalam bertindak. ketidaktahuan remaja tentang layanan PKPR merupakan faktor penting dalam menentukan akses PKPR oleh remaja.Tujuan: Diketahui apakah terdapat hubungan pengetahuan remaja terhadap partisipasi remaja dalam kegiatan PKPR.Metode: Menggunakan metode Cross Sectional Study dengan populasinya penelitian remaja yang pernah mengikuti posyandu remaja di wilayah kerja Puskesmas Dahlia Kota Makassar. Teknik pengambilan Sampel menggunakan teknik purposive sampling didapatkan sampel berjumlah 42 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner untuk menilai pengetahuan remaja dan partisipasi remaja dengan mengobsevasi kehadiran, keaktifan dan antusiasnya selama kegiatan PKPR. Teknik analisa menggunakan analisis data univariat dan bivariat (uji chi-square) dengan nilai α sebesar 0,05.Hasil: Remaja dengan pengetahuan baik 36 (85,7%) dan memiliki keinginan partisipasi tinggi sebesar 31 (73,8%). Korelasi semua variabel independen dengan partisipasi sebagai variabel dependen adalah >0,05Simpulan: Penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang PKPR dengan partisipasi remaja dalam kegiatan PKPR. 
Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Keputihan Pada Akseptor Keluarga Berencana di Puskesmas Batua Makassar Idha Farahdiba
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.829 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i1.31

Abstract

Data yang diperoleh dari Puskesmas Batua Makassar pada tahun 2016 jumlah akseptor Keluarga Berencana sebanyak 8.630 dan peserta KB aktif sebanyak 6.861 dan pada tahun 2017 periode Januari-Mei sebanyak 1.244 akseptor KB aktif. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Oral, Suntik, dan Implant di wilayah kerja Puskesmas Batua Makassar. Penelitian ini menggunakan metode Analitik dengan menggunakan pendekatan croos sectional study untuk mengetahui hubungan lama penggunaan kontrasepsi oral, suntik, dan implant dengan kejadian keputihan dimana jumlah populasi 1.622 orang dan jumlah sampel 95 orang dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dari hasil uji statistik menggunakan Chi Square (pearson chi-square). Diperoleh untuk variabel hasil penelitian P = 0,021 > α = 0,05 artinya ada hubungan penggunaan jenis kontrasepsi hormonal oral dengan kejadian keputihan. Untuk variabel P = 0,044 > α = 0,05 artinya ada hubungan lama penggunaan suntik dengan kejadian keputihan. Untuk variabel P = 0,700 < α = 0,05 artinya tidak ada hubungan lama penggunaan Implant dengan kejadian keputihan pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Makassar. Kesimpulan adalah bahwa ada hubungan penggunaan jenis kontrasepsi hormonal oral dengan kejadian keputihan, ada hubungan lama penggunaan suntik dengan kejadian keputihan, dan tidak ada hubungan lama penggunaan Implant dengan kejadian keputihan pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Makassar.