Salah satu penyebab perubahan perilaku manusia pada era digital ini adalah internet dan smartphone. Generasi yang sangat dekat dengan kemjuan internet adalah generasi Z, dibandingkan generasi sebelumnya (generasi X dan generasi Y). Menurut Stilman Stillman (2018) dalam (Mas et al., n.d., p. 7820) dikatakan bahwa generasi Z memiliki ciri figital yang melihat dunia nyata dan dunia virtual saling tumpang tindih. Semakin maju teknologi memang membuat generasi muda menjadi cerdas secara kognitif namun lemah secara afektif. Hal ini tampak pada keseharian, dimana membully, menghina dengan terang-terangan di media sosial, perilaku kekerasan, hingga karakter seksual menyimpang tak lagi menjadi hal yang tabu atau bahkan malu untuk diperlihatkan. Gawai dan media sosial membuat banyak generasi-generasi penggunanya menjadi manusia yang manipulatif, seolah-olah tidak sesuai dengan kenyataannya. Majunya dunia digital dan meningkatnya pesaingan di semua lini sosial, maka generasi muda lah yang harus menjadi generasi unggul dalam berinovasi dan melakukan hal yang kreatif. Pemimpin futuristic harus lahir dari generasi yang memiliki mindset futuristik. Dari SMA 34 inilah akan muncul calon pemimpin pemimpin masa depan. Calon pemimpin milenial yang akrab dengan kemajuan tehnologi. Adaptif dengan dunia digital yang dapat meningkatkan daya jual dirinya sebagai calon pemimpin milenial dan bersaing secara kompetitif. Hal ini menjadi sangat relevan dengan kebutuhan pemimpin dari kalangan milenial.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022