Ide No Child is Left Behind (NCLB) yang dilanjutkan dengan program Education for Sustainable Development (ESD) telah menjadi agenda global yang harus dicapai tahun 2030. Pembelajaran berdiferensiasi adalah konsep yang telah lama dikenal sejak NCLB (2002-2015), kemudian dikuatkan kembali dalam Kurikulum Merdeka. Tujuan kegiatan pendampingan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para guru IPA SMP/Sederajat dalam mengembangkan modul ajar berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi erat kaitannya dengan agenda pendidikan global, yakni menekankan pada literasi sains yang berasosiasi dengan isu-isu sosiosaintifik. Peserta kegiatan ini adalah 38 guru yang tergabung dalam satu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA di salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Kegiatan pendampingan menggunakan one-group pre-and post-test workshop design dengan sesi paparan materi dan sesi praktik dengan metode peer instruction. Kegiatan pendampingan ini disimpulkan efektif karena mampu meningkatkan gain peserta pada kategori sangat memuaskan. Selain itu, para guru juga mengalami pemahaman, kemampuan beradaptasi, dan fleksibilitas dalam mengembangkan modul ajar berdiferensiasi. Implikasi dari kegiatan ini adalah para guru IPA harus memunculkan kesadaran kolektif untuk terus belajar secara mandiri, sesuai prinsip ESD.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022