PT. Samco Farma yang merupakan sebuah industri farmasi di Indonesia memiliki permasalahan dalam memenuhi permintaan konsumen dikarenakan hasil produksi tidak seimbang dengan jumlah permintaan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat untuk perencanaan dan pengendalian kapasitas produksi dengan menggunakan metode Aggregate Planning. Aggregate Planning merupakan salah satu metode perhitungan yang tepat untuk mengetahui perencanaan produksi (Kristinawati, 2000). Metode yang digunakan dalam perencanaan kebutuhan kapasitas produksi adalah metode level workforce plus overtime strategy, dan peramalan permintaan konsumen menggunakan model weighted moving average (WMA). Dari hasil perhitungan yang dilakukan, peramalan Metode Rata-Rata Bergerak Terbobot (bobot 4) merupakan metode peramalan paling akurat untuk digunakan. Analisa perencanaan dan pengendalian kapasitas produksi dengan menggunakan metode Agregat Planning dalam penelitian ini menggunakan strategi Level workforce, Chase Strategy, dan Level Workorce Plus Overtime. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan peneliti, strategi Level Workorce Plus Overtime menghasilkan total biaya produksi terkecil dengan jumlah Rp.433.522.556 dan memperoleh keuntungan dengan jumlah Rp. 48.410.377.444. Kesimpulannya, perencanaan dan pengendalian kapasitas poduksi menggunakan strategi level workforce plus overtime dengan biaya produksi yang terkecil.
Copyrights © 2021