Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran bentuk komunikasi antarbudaya mahasiswa rantau yang mengalami culture shock pada saat melanjutkan pendidikan di Madura. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara mendalam (in-depth interview). Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terencana-tidak terstruktur. Proses wawancara ini dilakukan sesuai dengan beberapa pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya, namun juga tidak terpaku pada format yang telah dibuat. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai informan yang merupakan mahasiswa rantau di Madura, khususnya Kabupaten Bangkalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa culture shock yang dialami mahasiswa rantau berupa kesulitan karena kondisi geografis dan bentuk komunikasi verbal maupun nonverbal yang dimiliki masyarakat Madura. Dengan demikian, ditemukan hasil untuk beradaptasi dalam menghadapi culture shock, mahasiswa rantau di Madura melakukan beberapa bentuk komunikasi antarbudaya diantaranya yaitu dengan cara akulturasi dan menerapkan etika komunikasi antarbudaya di lingkungan baru.
Copyrights © 2022