Iklan selalu bersifat manipulatif dan memiliki kemampuan untuk mengubah sudut pandang seseorang. Maskulinitas merupakan sebuah konsep yang dikonstruksi oleh masyarakat, seringkali melalui iklan yang memperlihatkan standar ketampanan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa meskipun menggunakan model non-dominan maskulin, stereotip maskulin tetap ada. Media seharusnya memberdayakan kelompok termarjinalkan dan bukan memaksakan stereotip. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Multimodal oleh Kress dan Van Leeuwen. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa iklan merupakan salah satu media massa yang termasuk dalam wacana multimodal karena terdiri dari sumber semiotika yang lebih kompleks dalam membentuk makna. Kompleksitas ini disebabkan oleh pesan yang disampaikan adalah melalui verbal dan visual, yang menciptakan unit makna keseluruhan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana makna maskulinitas direpresentasikan dalam iklan MSGlow For Men. Objek iklan MSGlow For Men dipilih karena terbilang unik karena menampilkan laki-laki yang berasal dari kelompok marjinal dan termasuk dalam maskulinitas non-dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan MSGlow For Men tidak mendobrak stereotip ketampanan laki-laki yang telah hadir, melainkan memarjinalisasi kelompok maskulinitas non-dominan. Pembuatan iklan dan penggunaan brand ambassador bukan untuk menjual produk atau mendobrak stereotip, melainkan untuk melanggengkan stereotip yang sudah ada dan viralitas.
Copyrights © 2022