Callosum Neurology Journal : Jurnal Berkala Neurologi Bali
Vol 4 No 2 (2021): Callosum Neurology Journal

GEJALA PSIKOTIK PADA PENYAKIT PARKINSON: SEBUAH LAPORAN KASUS DAN TINJAUAN PUSTAKA

Sri Yenni Trisnawati (a:1:{s:5:"en_US"
s:60:"Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana"
})

Purwa Samatra Dewa Putu Gde (Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)
Lely Setyawati Kurniawan (Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)
Astari Arum Cendani Goller (Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)
Valentina Tjandra Dewi (Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)



Article Info

Publish Date
08 Sep 2022

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Parkinson (PP) memiliki dimensi gejala sangat luas yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga. Gejala non motorik PP diantaranya adalah gangguan neuropsikiatri seperti depresi, psikosis, ansietas. Kami melaporkan sebuah kasus PP dengan gejala psikotik berupa halusinasi yang jarang dijumpai. Laporan Kasus: Pasien perempuan berusia 74 tahun terdiagnosis Parkinson sejak lebih dari 20 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan bicara tidak nyambung, adanya halusinasi visual, dan emosi yang tidak stabil sejak 1 bulan. Keluarga pasien juga merasa sejak 6 bulan terakhir pasien menjadi sering lupa. Pasien dengan riwayat PP tidak rutin mengkonsumsi obat parkinson di bawah supervisi dokter. Keluhan halusinasi pernah dirasakan 2 tahun lalu namun membaik setelah perawatan. Diskusi: Gejala non motorik dapat dijumpai seiring perkembangan penyakit Parkinson dandapat diidentifikasi sebelum sindrom motor muncul. Adanya gejala psikosis berupa halusinasi dalam kasus yang dipaparkan terhadi setelah 18 tahun sejak pasien terdiagnosis, dimana berdasarkan hasil studi terdahulu dilaporkan 60% penderita PP berkembang adanya halusinasi atau delusi setelah 12 tahun perawatan dan pada usia lebih tua saat onset PP. Gangguan kognitif pada PP juga dicurigai dalam kasus walau belum sepenuhnya dapat ditegakan serta adanya gangguan tidur pada PP dengan prevalensi 40-90% dijumpai pada kasus yang kami laporkan. Kesimpulan: Manifestasi non motorik PP yang mencakup gejala neuropsikiatri sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien maupun keluarga dan perawat pasien. Klinisi harus meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala non motorik PP dan pemberian tatalaksana farmakologi dan non farmakologi harus dilakukan secara terintegratif bersama dengan bidang-bidang terkait sesuai dengan kondisi pasien. Kata kunci: Parkinson, non-motor, psikotik, neuropsikiatri

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

callosumneurology

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Neuroscience

Description

Callosum Neurology Journal is an official journal managed by The Indonesia Neurological Association XXV Branch of Denpasar. This journal is open access to the rules of peer-reviewed journaling which aims as scientific publications and sources of actual information in the field of neurology and ...