Tandan bunga kelapa dapat menghasilkan nira dan jika diolah dapat menjadi bio-etanol. Namun, tandan bunga tersebut hanya menjadi limbah di Desa Sungai Undan, Indragiri Hilir, salah satu daerah penghasil kelapa terbesar di Indonesia dan belum mendapat akses listrik dari PLN, hanya memanfaatkan diesel berbahan bakar solar. Dari penelitian ini akan didapat potensi bio-etanol dari nira kelapa, energi listrik dan daya listrik, serta penghematan biaya apabila menyubstitusi pemakaian solar menjadi bio-etanol. Penelitian ini menggunakan metode fermentasi dan destilasi menggunakan aplikasi Superpro Designer hingga didapat jumlah etanol yang terkandung pada nira kelapa dan kemudian dilakukan perhitungan matematis untuk mendapat energi listrik, daya listrik, dan penghematan biayanya. Penelitian ini menggunakan pencampuran bahan bakar Etanol yang bersimbol (E) dengan Dexlite (D) dengan kadar tertentu. Dari hasil simulasi, diperoleh potensi bio-etanol dari nira di Desa tersebut sebesar 20.570,598 L/hari. Energi per hari (kWh), daya listrik (kW), dan penghematan biaya yang didapat pada D50E50 =153.370,95, 6.390,5, dan Rp10.905.384, D60E40 =160.382,2, 6.682,6, dan Rp8.629.176, D70E30 =167.393,4, 6.974,7, dan Rp6.357.670, D80E20 =174.404,3, 7.266,8, dan Rp4.086.264, serta D90E10 =181.415,9, 7.559, dan Rp1.805.304. Maka berdasar pada hasil tersebut jenis bahan bakar campuran yang paling efektif dan efisien adalah jenis D50E50.
Copyrights © 2022