Lansia secara fisiologis akan mengalami kemunduran diberbagai organ fungsi. Melakukan aktivitas fisik dengan teratur merupakan salah satu cara memperlambat proses penuaan sehingga dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur juga berdampak pada peningkatan daya tahan kardiorespirasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan aktivitas fisik terhadap kualitas hidup dan daya tahan kardiorespirasi lansia. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional study dengan sampel seluruh lansia di Banjar Tegalnarungan, Desa Sobangan, Mengwi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, dimana kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah lansia yang berumur 60-90 tahun, mampu berkomunikasi dengan baik serta tidak menggunakan alat bantu dan kriteria eksklusinya adalah lansia yang mengundurkan diri saat penelitian, lansia dengan penyakit kardiovaskular dan neurologis serta responden yang mengalami cedera atau sakit saat proses penelitian, maka didapatkan sampel sejumlah 42 orang. Pengukuran aktifitas fisik dan kualitas hidup dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan pengukuran daya tahan kardiorespirasi menggunakan 6 minutes walking test. Data dianalisis dengan software computer dengan uji somer’s d untuk mengetahui hubungan aktifitas fisik terhadap kualitas hidup dan hubungan aktifitas fisik terhadap daya tahan kardiorespirasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan aktifitas fisik terhadap kualitas hidup dengan p value = 0,000 dan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan aktifitas fisik terhadap daya tahan kardiorespirasi dengan p value = 0,000. Maka dapat disimpulkan adanya hubungan antara aktifitas fisik terhadap kualitas hidup dan daya tahan kardiorespirasi pada kelompok lansia di Banjar Tegalnarungan, Desa Sobangan, Mengwi. Diharapkan lansia dapat melakukan aktivitas fisik secara teratur yang nantinya akan meningkatkan kebugaran lansia.
Copyrights © 2022