Membatik merupakan salah satu bagian dari mata kuliah seni rupa yang jarang diajarkan di Program Studi PG-PAUD dan PGSD karena memiliki indikator pencapaian yang sulit, instruktur batik yang kompeten serta fasilitas penunjang. Adapaun indikator yang perlu dipenuhi yaitu tehnik membuat pola, tehnik mencanting, tehnik mengecap dan tehnik mewarna. Dalam rangka memfasilitasi pembelajaran membatik, STKIP Syekh Manshur benerjasama dengan Sanggar Batik Cikadu melakukan implementasi pembelajaran membatik melalui program wisata edukasi membatik. Seluruh pembelajaran dilakukan di Sanggar Batik Cikadu mulai dari materi, praktek hingga evaluasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kesesuain antara program yang diberikan oleh Sanggar Batik Cikadu dengan capaian pembelajaran mata kuliah yang telah disusun oleh tim dosen seni rupa. Serta mengukur keberhasilan mahasiswa melalui uji praktek membatik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tiga tahapan; persiapan, pelaksanaan dan pengolahan data. Data dihasilkan melalui uji RPS, uji Capaian wisata edukasi dan uji hasil praktek membatik. Sedangkan, keabsahan data dilakuakn melalui trangulasi data pada wawancara dan google form terhadap mahasiswa. Hasil yang didapat anatara CPMK seni rupa dan CP wisata edukasi berbeda, akan tetapi saling melengkapi. Sedang hasil uji praktek membatik masih sangat lemat pada proses pewarnaan, tehnik mencanting dan tehnik mengecap.
Copyrights © 2022