Di Indonesia buah jeruk nipis dimanfaatkan masyarakat sebagai obat dan pengawet makanan, namun untuk kulit buah jeruk nipis sendiri kurang dimanfaatkan karena masyarakat tidak mengetahui khasiat yang terkandung dalam kulit buah jeruk nipis, sehingga terbuang sia-sia dan berakhir menjadi limbah, kandungan pada jeruk nipis yang bermanfaat sebagai antibakteri adalah flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak kulit jeruk nipis dapat dibuat sebagai sediaan krim dan dapat memberikan efek antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus penyebab bisul. Metode penelitian dilakukan metode eksperimental bertujuan untuk mendapatkan formula krim ekstrak kulit jeruk nipis dengan beberapa konsentrasi, pengujian fisik, dan stabilitas sediaan serta uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dilakukan dengan metode difusi (sumuran). Hasil uji organoleptik, pH, homogenitas dan daya sebar sudah sesuai dengan standar yang ditentukan dan hasil uji aktivitas antibakteri sediaan krim ekstrak kulit jeruk nipis yang diperoleh dapat menghambat Staphylococcus aureus konsentrasi 5% yaitu 13,7 mm, konsentrasi 10% yaitu 14,4mm, konsentrasi 15% yaitu 15,4 mm, masuk dalam kategori zona hambatan kuat. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak kulit buah jeruk nipis dapat diformulasikan menjadi sediaan krim dan dapat konsentrasi 15% paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022