Tarian lala ini muncul bersamaan dengan berdirinya negeri Gamrange (Tiga negeri bersaudara) yaitu; Maba, Patani dan Weda. Tarian Lala sesungguhnya merupakan tarian khas masyarakat Weda yang mengandung unsur-unsur religius hingga sekarang tarian lala dijadikan sebagai sarana budaya dalam mempertemukan dan menyatukan masyarakat di Halmahera Tengah (Masyarakat Gamrange).Tarian ini secara filosofis memberikan kegembiran pembentukan Kabupaten Halmahera Tengah dan berkembang menjadi kesenian rakyat. Tarian ini berisi pesan-pesan berbau romantis dan cinta. Oleh sebab itu, tarian ini biasa dibawakan secara berpasang- pasangan dan memiliki gerakan -gerakan yang indah di sepanjang babak tariannya. Lagu yang berirama Melayu juga menjadi elemen penting di dalam membentuk atmosfir romantis yang mendukung tersampaikannya pesan.Tari ini tidak hanya bermakna hubungan kasih antara muda-mudi saja. Tari Lala juga dapat bermakna sebuah ucapan syukur atas berbagai anugerah Yang Mahakuasa terhadap manusia dalam bentuk alam serta makhluk hidup di dalamnya. Ucapan syukur ini dituangkan dalam bentuk rasa sayang dan perhatian yang selalu diwujudkan dalam keseharian hidup manusia. Kata Kunci: Tarian Lala, Sikap Persatuan, Suku Bangsa dan Nilai-Nilai Kemanusian.
Copyrights © 2022