Penelitian ini membahas kebijakan abenomic terkait perempuan, atau kebijakan womenomics yang berfokus pada partisipasi perempuan Jepang dalam posisi pekerja tetap dan kepemimpinan di tempat kerja. Metode kualitatif digunakan oleh penelitian ini untuk mendeskripsikan kesenjangan gender dalam partisipasi perempuan di bidang ekonomi. Kesenjangan dilihat dari tingginya angka pekerja tidak tetap pada masa sebelum dan sesudah womenomics dikeluarkan. Penelitian ini mendapati bahwa sebelum dijalankannya kebijakan womenomics, perempuan Jepang pada umumnya menjadi pekerja tidak tetap. Kebijakan womenomics yang mulai dijalankan sejak tahun 2013 berupaya untuk mengubah kondisi tersebut dengan berupaya meningkatkan angkatan kerja perempuan dan memberi dukungan pengembangan karir. Walaupun begitu, setelah kebijakan womenomics diberlakukan sampai pada tahun 2020, kondisi demikian tidak berubah. Dominasi perempuan Jepang sebagai pekerja tidak tetap terus berlanjut.
Copyrights © 2022