MDGs dan SDGs sebagai langkah pembangunan global untuk mengatasi berbagai isu dan permasalahan yang ada di dunia termasuk isu kesetaraan gender. Indeks pembangunan gender di Kota Bandung menunjukkan masih terdapat kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dengan perempuan. Maka dari itu anggaran responsif gender diharapkan dapat menjawab permasalahan tersebut dengan mengintegrasikan kebutuhan laki-laki maupun perempuan kedalam anggaran hingga tercapai akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan bagi semua gender. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk menganalisis penerapan dan kinerja penyusunan anggaran responsif gender yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yakni wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan penerapan anggaran responsif gender di DP3A belum menunjukkan hasil yang optimal, dikarenakan kurangnya data terpilah gender, perangkat daerah yang masih bias dan buta gender, serta sistem pengalokasian anggaran yang masih mengacu pada pagu perangkat daerah.
Copyrights © 2022