Puskesmas dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan perlu melakukan suatu tertib administrasi dengan penyelenggaraan rekam medis. Setiap puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi puskesmas yang dapat diselenggarakan secara elektronik atau non elektronik. Sejalan dengan semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi juga membawa pengaruh terhadap perubahan rekam kesehatan yang berbasis kertas dan elektronik. Penggunaan sistem informasi puskesmas bergantung pada pengguna akhir, dukungan organisasi dan kemampuan teknologi itu sendiri. Puskesmas Seyegan merupakan salah satu yang baru menerapkan sistem informasi berupa rekam medis elektronik pada pelayanan rawat jalan dimulai sejak awal Desember 2019. Analisis mengenai SIMPUS dengan penerapan awal EMR belum pernah dilakukan. Analisis perlu dilakukan untuk mengetahui penggunaan penerapan awal EMR. Tujuannya yaitu menganalisis SIMPUS rawat jalan dengan penerapan awal EMR menggunakan metode HOT-Fit Model. Metode, jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Sampel yaitu semua pengguna SIMPUS yang telah menerapkan EMR. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Hasil, tingkat hubungan berdasarkan korelasi sederhana, person correlation atau r hitung untuk hubungan manusia dengan organisasi yaitu 0,576, hubungan manusia dengan teknologi yaitu 0,637, hubungan organisasi (organization) dengan teknologi yaitu 0,852. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan H-O sedang, H-T kuat, dan O-T sangat kuat. Kesimpulan, faktor manusia, organisasi, dan teknologi saling mempengaruhi pada penerapan EMR di Puskesmas Seyegan.
Copyrights © 2021