Kedelai merupakan salah satu komoditas yang memiliki peran dalam terwujudkan penganekaragaman. Konsumsi kedelai mengalami peningkatan pada periode lima tahun terakhir, namun pada tahun 2010 hingga 2012 produksi berangsur-angsur menurun. Dengan demikian, peningkatan produksi kedelai domestik perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah usahatani kedelai sudah mencapai efisiensi teknis, ekonomis, dan peran efisiensi dalam penganekaragaman pangan di Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Metode analisis data yang digunakan adalah Fungsi Produksi Cobb Douglas Stochastic Frontier untuk menghitung nilai Efisiensi Teknis (ET) dan Fungsi Biaya Cobb Douglas Stochastic Frontier untuk menghitung nilai Efisiensi Ekonomis (EE). Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata efisiensi teknis di Desa Mlorah 71,5 persen (standar 100 persen), artinya petani hanya mencapai 71,5 persen dari produksi potensialnya. Selanjutnya, Rata-rata efisiensi ekonomis di Desa Mlorah adalah 85,1 persen (standar 100 persen) artinya petani perlu menghemat 14,9 persen biaya produksinya, khususnya untuk biaya irigasi. Penganekaragaman pangan dapat tercapai melalui ketersediaan pangan yang beragam, salah satunya adalah ketersediaan kedelai. Apabila petani di Desa Mlorah Kabupten Nganjuk mampu mencapai efisiensi teknis maka produksi kedelai dapat meningkat dari ton 693 ton menjadi 890 ton. Kata kunci: kedelai, efisiensi teknis, efisiensi ekonomis
Copyrights © 2014