<![CDATA[Rendahnya pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi pada anak tunarungu menyebabkan banyaknya anak yang menjadi korban kekerasan seksual dan terinfeksinya penyakit menular. Berdasarkan hasil wawancara disalah satu SLB di Kabupaten Malang diketahui bahwa belum pernah ada pemberian pendidikan mengenai kesehatan reproduksi terutama tentang kebersihan organ reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeksripsikan kebiasaan menjaga kebersihan organ reproduksi siswa tunarungu sebelum diberikan pembelajaran dengan modul kesehatan, mendeksripsikan kebiasaan menjaga kebersihan organ reproduksi siswa tunarungu setelah diberikan pembelajaran dengan modul kesehatan serta pengaruh modul kesehatan terhadap kebiasaan menjaga kebersihan organ reproduksi siswa tunarungu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen SSR (Single Subject Research) dengan desain A-B-A. subjek penelitian ini adalah satu siswa tunarungu berusia 16 tahun disalah satu SLB di Kabupaten Malang berinisial AB, berjenis kelamin perempuan. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada tiap kondisi. Kondisi baseline 1 (A1) memperoleh skor rata-rata 40% dan termasuk dalam kategori rendah, pada kondisi baseline 2 (A2) memperoleh skor rata-rata 80% dan termasuk dalam kategori baik. Kecenderungan data 100% dan data overlap 0%. Kesimpulan dari hasil data tersebut. Penggunaan modul kesehatan reproduksi memiliki pengaruh positif terhadap kebiasaan menjaga kebersihan organ reproduksi siswa tunarungu disalah satu SLB di Kabupaten Malang. Dari hasil yang telah diperoleh, maka penelitian ini mampu menjadi rujukan bagi sekolah untuk menggunakan modul kesehatan reproduksi. Selain itu penelitian ini mampu menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dengan variable dan sampel yang berbeda agar mendapatkan hasil yang lebih baik]]>
Copyrights © 2022
