Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang yang bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan diikuti korban yang tidak sedikit . Penyakit diare berkaitan erat dengan berbagai faktor. Penyebab atau faktor predisposisi diare secara tidak langsung adalah pemberian ASI eksklusif, status gizi, kondisi lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), imunisasi dan sosial ekonomi. Selain itu, diare pada balita berhubungan erat dengan perilaku ibu. Ibu merupakan orang yang menghabiskan waktu paling banyak dengan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang pengolahan makanan, perilaku mencuci tangan dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare pada bayi dan balita di Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa. Jenis penelitian ini adalah case control yang menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitia ini adalah seluruh bayi dan balita yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat, jumlah sampel sebanyak 54 responden yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol. Data yang telah dikumpulkan dianalisa secara univariat dan bivariat dalam bentuk distribusi frekuensi, analisa data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu tentang pengolahan makanan dengan kejadian diare pada bayi dan balita dengan p-value 0,003 (p<0,05), ada hubungan perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare pada bayi dan balita dengan p-value 0,003 (p<0,05) dan ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada bayi dan balita dengan p-value 0,000 (p<0,05). Saran bagi Puskesmas Langsa Barat untuk lebih menggalakkan penyuluhan terkait faktor risiko penyakit diare pada balita. Upaya penyuluhan hendaknya dilakukan secara terus menerus sampai masyarakat khususnya ibu balita bisa mamahami akibat dari personal hygiene dan sanitasi makanan yang tidak baik.
Copyrights © 2021