Kulit pisang merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar zat besi dan zat kapur secara alamiah pada air sumur dan kulit pisang dapat dijadikan sebagai bahan karbon aktif karena kulit pisang merupakan bahan buangan atau limbah buah pisang yang cukup banyak jumlahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah limbah kulit pisang kepok (musa paradisiaca l) dapat dijadikan sebagai adsorben untuk mengurangi kadar BOD, COD, pH, TSS, dan Suhu pada air sumur di Desa Matang Setui, untuk membuat adsorben dari limbah kulit pisang kepok, dan untuk melihat pengurangan kadar BOD, COD, pH, TSS, dan Suhu pada air sumur di Desa Matang Setui. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen One Gruop Pretest and Posttes Design. Penelitian dilaksanakan di bulan April s.d bulan Desember. Hasil dari kegiatan eksperimen yang dilakukan menunjukkan hasil pengukuran kualitas air sumur sebelum diberi perlakuan yaitu BOD sebesar 15.300 mg/l, setelah diberi perlakuan menggunakan serbuk kulit pisang kepok diperoleh nilai BOD sebesar 327 mg/l, Dan TSS sebelum perlakuan 6 mg/l setelah perlakuan sebesar 68 mg/l, dan setelah perlakuan pemberian serbuk kulit pisang kepok sebanyak 200 gram dan ternyata belum mampu menurunkan BOD dan TSS pada air sumur.Hasil pengukuran kualitas air sumur sebelum diberi perlakuan yaitu COD sebesar 21,231 mg/l, setelah diberi perlakuan menggunakan serbuk kulit pisang kepok diperoleh nilai COD sebesar 23,004 mg/l, dan pH sebelum perlakuan sebesar 5 dan setelah perlakuan sebesar 4, dan Suhu sebelum perlakuan sebesar 38 dan setelah perlakuan sebesar 37 setelah perlakuan pemberian serbuk kulit pisang kepok sebanyak 200 gram dan mampu menurunkan COD, pH dan Suhu pada airsumur. Peneliti selanjutnya disarankan melakukan aktivasi adsorben menggunakan jenis asam kuat yang lain seperti NHO3, H2SO4, HI dan lain-lain agar kadarCOD dan TSS dapat diturunkan sesuai dengan standar baku mutu Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Copyrights © 2021