Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai modal sosial dan transisi dari sub dimensi modal sosial serta dampaknya terhadap ketimpangan pembangunan wilayah di Provinsi Papua Barat. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan kuisioner dan wawancara mendalam terhadap responden menunjukan bahwa nilai modal sosial berada pada kategori “kuat” dan telah terjadi transisi sub dimensi modal sosial dari thick trust menjadi thin trust yang disebabkan karena responden telah tinggal menetap secara bersama, budaya inklusif orang papua, otonomi khusus, dan kawin campur. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa model ekonometrika dengan regresi logistik menjelaskan bahwa variabel trust (X2), dengan nilai odds ratio sebesar 18.75 memberikan implikasi bahwa trust (kepercayaan) mempunyai dampak yang lebih besar dalam mengurangi tingkat disparitas wilayah sebesar 18.75 kali dibandingkan dengan norm (X3), network (X4), dan tempat tinggal (X5) jika nilainya sama.
Copyrights © 2022