Loa : Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan
Vol 17, No 2 (2022): LOA

ALIH WAHANA CERITA RAKYAT "ASAL-USUL SURABAYA" DALAM INDUSTRI KREATIF

Yulitin Sungkowati (Balai Bahasa Jawa Timur)



Article Info

Publish Date
28 Nov 2022

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan membahas bagaimana alih wahana cerita rakyat “Asal Usul Surabaya” dan perubahan yang terjadi dalam alih wahana cerita rakyat “Asal Usul Surabaya” menjadi produk industri kreatif. Teori yang digunakan adalah alih wahana dan sastra bandingan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, baik cetak maupun digital. Penelitian dilakukan selama enam bulan (April—September 2021) di Surabaya. Analisis data dilakukan dengan metode perbandingan. Hasil penelitian menunjukan bahwa alih wahana cerita rakyat “Asal Usul Surabaya” menjadi kerajinan berupa patung dan miniatur patung masih mempertahankan tokoh dan tema utama perkelahian Sura dan Baya. Alih wahana dalam bentuk desain batik, kaos, dan berbagai merchandise lainnya masih mempertahankan tokoh utama Ikan Sura dan Baya, namun dengan perubahan-perubahan pada tema, tidak lagi hanya tentang perkelahian tetapi juga persaudaraan. Perubahan paling banyak terjadi pada alih wahana menjadi sinematografi dalam film animasi Grammar Suroboyo dan Culoboyo. Kata kunci : sastra, industri kreatif, alih wahana, sastra bandingan AbstractThis study aims to discuss how is the transformation of story “The Origin of Surabaya” and the changes in transformation of folktale “The Origin of Surabaya” into creative industry products. It uses transformation and comparative literary theory. The collection of data is done by observation, interview, and dokumentation study, both print and digital. This research is conducted during six months (April--September 2021) in Surabaya. Data analysis was carried out by comparison method.  The results show that transformation of folktale “The Origin of Surabaya” into crafts in the form of sculpture and miniature statues still maintain character and main theme of Sura and Baya fight. Transformation in the form of batik design, shirt, and other merchandises still maintain main character Sura fish and Baya, but with many changes to a theme, no longer just about fighting but also brotherhood. The most changes occured in the transformation into chinematography in animated Grammar Suroboyo and Culoboyo. Keywords:  literature, creative industry, transformation, comparative literary theory

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

loa

Publisher

Subject

Humanities

Description

Jurnal LOA adalah jurnal yang memublikasikan berbagai hasil penelitian dan kajian bidang bahasa dan sastra, baik bahasa/sastra Indonesia, bahasa/sastra daerah, bahasa/sastra asing, maupun pengajaran bahasa/sastra Indonesia. Setiap artikel yang diterbitkan di Loa akan melalui proses penelaahan oleh ...