Abstrak. Saat ini telah banyak upaya pertumbuhan ekonomi melalui liberalisasi perdagangan dan integrasi ekonomi. Melalui kedua upaya ini diharapkan dapat mendorong pembangunan daerah melalui peningkatan keterkaitan ekonomi lokal dengan perdagangan global. Dalam dua dekade terakhir, Indonesia telah terlibat aktif dalam perdagangan bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/AFTA) sebagai perjanjian perdagangan multilateral antar negara-negara Asia Tenggara. Artikel ini mengkaji dampak liberalisasi perdagangan AFTA terhadap inklusifitas pembangunan ekonomi kabupaten/kota pada era otonomi daerah. Artikel ini menganalisis dampak AFTA terhadap pembangunan kabupaten/kota di Indonesia. Artikel ini menunjukkan bahwa dampak AFTA masih pada pusat kegiatan industri manufaktur dan daerah maju. Selanjutnya, artikel ini berpendapat bahwa peran dominan pemerintah pusat tetap diperlukan untuk menjamin manfaat AFTA bagi pembangunan daerah.Kata kunci. ASEAN FTA, konvergensi wilayah, Tarif CEPTAbstract. Trade liberalization and economic integration have been globally adopted to accelerate the collective economic growth. Specifically trade liberalization is viewed as a crucial economic factor that promotes local economic development through promoting local economy into the global trade. This phenomenon is also found in Indonesia with its involvement in the ASEAN Free Trade Area (AFTA) as a multilateral agreement that selected specific industry sectors for trade inclusion. This article reviews the impact of AFTA trade liberalization on districts economic growth in the context of Indonesiaâs decentralised domestic political system. The article argues that the persistent dominant role of central government is still needed to ensure the AFTAâs benefits for the district development.Keywords. ASEAN FTA, regional convergence, tariff CEPT
Copyrights © 2015