Artikel ini membahas fenomena gerakan politik kewarganegaraan Nurcholish Madjid. Politik kewarganegaraan menempatkan kewarganegaraan merupakan hasil perjuangan politik yang kontekstual. Persaingan kepentingan, strategi, maupun kapasitas dalam keragaman ruang politik merupakan bentuk dari subtansi kewarganegaraan. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) melalui pendekatan kualitatif. Adapun data primer bersumber dari bahan pustaka yang ditulis Nucholish Madjid, sedangkan data sekunder dari pihak ataupun sumber tulisan lain yang relevan mendukung fokus penelitian. Data dianalisis berdasarkan teknik analisis deskipsi-interpretatif yang mengacu pada content analysis (analisis isi) dan modus hermeneutik. Hasil penelitian menunjukan bahwa, gerakan politik kewarganegaraan Nurcholish terdiri dari dua rubrik utama yang berkenenaan dengan perjuangan pengakuan (rekognisi) dan perjuangan partisipasi (representasi). Secara bersamaan dua rupbrik yang diperjuangkan mencakup pemberdayaan politik kalangan Muslim secara subtantif dan inklusif. Gerakan politik kewarganegaraan menaruh dukungan kuat pada norma puluralisme dan toleransi agar semua warga negara terjamin hak-hak yang setara. Dalam konteks ini model kewarganegaraan dari kewacanaan gerakan Nurcholish ialah neo-republikan. Neo-republikan dalam perpektif ini, agregasi kepentingan diperjuangkan menjadi suatu kehendak kolektif yang ekuivalen bagi semua warga negara.
Copyrights © 2021