Indonesia berada di daerah pertemuan lempeng tektonik yaitu Eurasia, India-Australia, dan Pasifik. Aktivitas pergerakan lempeng tektonik dapat menimbulkan bencana alam sepertigempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Siapa saja dapat menjadi korban bencana, termasuk anak-anak. Perlu tindakan preventif untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan. Upaya preventif yang utama adalah mengetahui tanda-tanda yang muncul sebelum terjadi bencana dan cara menyelamatkan diri. Anak diharapkan siaga terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja. Anak-anak perlu dikenalkan faktor-faktor penyebabbencana untuk mengetahui alasan Indonesia menjadi wilayah rawan bencana. Pengetahuan kebencanaan dapat diberikan salah satunya lewat program pembelajaran di sekolah. Sekolah dapat memberikan ilmu dan keterampilan kepada siswa sehingga dapat mengurangi resiko yang diakibatkan oleh bencana. Mengingat pentingnya pembelajaran mitigasi bencana,kami meninjau beberapa literatur terkait dengan pembelajaran mitigasi bencana untuk anakusia dini. Tinjauan literatur secara eksklusif fokus pada literatur yang telah diterbitkan secara online. Pendidikan merupakan bagian penting dari pengurangan risiko bencana. Pendidikanmitigasi bencana bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko bencana dan meningkatkan kesiap siagaan. Pendidikan mitigasi bencana terdiri dari tindakan preventifdengan lebih menekankan pada membangun suasana ketika terjadi bencana terjadi.Terdapat dua kemungkinan hubungan sebab akibat antara pendidikan, kesadaran dan perubahan perilaku diyakini bahwa pendidikan dapat menimbulkan kesadaran dan kesadaran dapat menyebabkan perubahan perilaku. Jadi, mitigasi bencana sangat dianjurkan untukpembelajaran anak usia dini agar anak-anak tidak takut atau panik, tetapi mereka belajaruntuk tenang dan mengikuti instruksi penyelamatan diri. Anak-anak perlu dikenalkan faktorfaktor penyebab terjadinya bencana. Dengan mengetahui bahwa Indonesia memiliki risikogempa bumi yang tinggi, antisipasi untuk mengurangi dampak bencana dapat dilakukansedini mungkin.
Copyrights © 2022