Mauriduna : Journal of Islamic studies
Vol 3 No 2 (2022): Mauriduna : Journal of Islamic Studies, November 2022

Makāna ‘Āisyah Raḏiyallāhu ‘Anhā Fī Al-Da’wati

Sa’adiyah Ratnasari Sagala (Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah Sukabumi, Indonesia)
Ariyani Syahniar (Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah Sukabumi, Indonesia)



Article Info

Publish Date
28 Nov 2022

Abstract

الدعوة هي أهم واجب ديني للتقرب إلى الله سبحانه وتعالى. في الإسلام، المرأة ليست أدنى من الرجل من حيث المعرفة والمساهمة في دينها، بما في ذلك الدعوة. ومع ذلك، فإن النسبة بين عدد الدعاة والداعيات لا تزال غير متوازنة. تركز هذه الدراسة على مكانة السيدة عائشة في الدعوة لأنها مطلوبة بشدة من قبل الداعية في هذا العصر. تستخدم قواعد هذا البحث تقنيات التحليل الوصفي وهي دراسات أدبية بحثية نوعية باستخدام تحليل الوثائق كأسلوب أساسي لجمع البيانات وهي القرآن والحديث. من صورة عائشة رضي الله عنها، يرث الكثير من المسلمين العلم منها من وراء الحجاب أو من داخل منزلها. إنها علامة من العلماء ، نموذج يحتذى به في سبيل الله مع مراعاة طبيعتها كامرأة، والكتابة من أنسب وأهم طرق الدعوة للمرأة، ويمكن القيام بها في أي وقت وفي أي مكان. لذلك، من المهم التأكيد على ضرورة تعزيز الجانب الدعوي للمرأة المسلمة، وكذلك غرس القيم الإسلامية والتعليم منذ سن مبكرة في المؤسسات الدينية الرسمية Da'wah is the most important religious obligation to get closer to Allah SWT. In Islam, women are not inferior to men in terms of knowledge and contribution to their religion, including in dakwah. However, the ratio between the number of dai and daiyah is still not balanced. This study focuses on possition of Sayyidah Aisyah in dakwah, because Aisyah's dakwah approach is very much needed by female da'i (da'iyah) in this era. The rules of this research use descriptive analysis techniques which are qualitative research literature studies using document analysis as the primary data collection method, al-Qur'an and al-Hadith. From the image of Aisyah radhiyallahu 'anha, many Muslims inherit knowledge from her from behind the hijab or from inside her house. He is a scholar, a role model who preaches in the way of Allah while still paying attention to his nature as a woman. Writing is one of the most appropriate and most important ways for women to dakwah, it can be done anytime and anywhere. Therefore, it is important to emphasize the need to strengthen the da'wah aspect of Muslim women, as well as inculcate Islamic values ​​and education from an early age in official religious institutions Dakwah merupakan kewajiban agama yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Islam, perempuan tidak kalah dengan laki-laki dalam hal ilmu dan kontribusi terhadap agamanya, termasuk dalam berdakwah. Namun perbandingan antara jumlah dai dan daiyah masih belum seimbang. Kajian ini berfokus pada kedudukan Sayyidah Aisyah dalam berdakwah karena pendekatan dakwah Aisyah sangat dibutuhkan oleh para da'i wanita (da’iyah) di era ini. Kaidah penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yang merupakan penelitian kualitatif studi kepustakaan menggunakan analisis dokumen sebagai metode pengumpulan data primer yaitu al-Qur’an dan al-Hadith. Dari citra Aisyah radhiyallahu 'anha, umat Islam banyak mewarisi ilmu darinya dari balik hijab atau dari dalam rumahnya. Dia adalah seorang ulama, panutan yang berdakwah di jalan Allah dengan tetap memerhatikan fitrahnya sebagai wanita.Menulis adalah salah satu cara yang paling tepat dan paling penting bagi wanita untuk berdakwah, dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Maka dari itu penting ditegaskan perlunya penguatan aspek dakwah wanita muslimah, serta penanaman nilai-nilai Islam dan pendidikan sejak dini pada lembaga-lembaga keagamaan resmi

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

mauriduna

Publisher

Subject

Religion Education Other

Description

Mauriduna merupakan Jurnal Kajian Islam yang terbit dua kali dalam setahun, publikasi ilmiah ini dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Bahasa Arab Ar-Raayah (STIBA) Sukabumi. Jurnal ini berfokus pada kajian Islam, berupa Hasil Penelitian, Ide, ...