Efektifitas kerja alat pengering utamanya mempersyaratkan temperatur ruang pengering tinggi, kelembaban udara relatif (RH) rendah dan hemat energi. Salah satu upaya peningkatan efektifitas kerja alat pengering adalah dengan penambahan heat storage. Umumnya, material heat storage yang digunakan adalah material komersil dengan harga yang relatif mahal dan ketersediaanya tidak merata di setiap daerah. Diperlukan material heat storage alternatif yang murah dan mudah ditemukan, salah satunya adalah limbah gram besi proses permesinan. Makalah ini mengeksplorasi low cost material heat storage (LCMHS) yang diintegrasikan ke dalam alat pengering tipe kabinet berbahan bakar liquefied petrolium gas (LPG) dengan memanfaatkan limbah gram besi praktikum permesinan di Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang sebagai material heat storage. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi terhadap alat pengering dengan penambahan material heat storage berbasis limbah gram besi pada ruang plenum, dimana karakterisasi alat pengering melibatkan distribusi temperatur di ruang plenum, distribusi temperatur di ruang pengering, dan ditribusi kelembaban udara relatif (RH) di ruang pengering, dengan memvariasikan massa limbah gram besi 3,5 kg, 6,5 kg, dan 9,5 kg. Hasilnya, temperatur rata-rata di ruang plenum berturut-turut adalah 72,08°C, 87,2°C, dan 99,53°C, dengan temperatur tertinggi di ruang pengeringan yaitu 51,26°C pada massa gram besi 3,5 kg dan RH terendah 24,1% dengan massa gram besi 9,5 kg. Secara keseluruhan, limbah gram besi praktikum permesinan dapat digunakan sebagai alternatif material heat storage berbiaya rendah pada sistem alat pengering.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022