Berbeda dengan media sosial lainnya, konsep “look at this” pada twitter berimplikasi pada peningkatan pengguna secara signifikan. Munculnya akun pseudonim menjadi bukti bahwa twitter menjadi tempat yang nyaman untuk berinteraksi dan membangun hubungan melalui pengungkapan diri. Menggunakan identitas samaran, pemilik akun pseudonim ini bebas berselancar di dunia Twitter sekaligus mengekspresikan diri mereka. Melibatkan tujuh orang informan yang merupakan pengguna akun pseudonim jenis roleplay account, fangirling account dan cyber account, penelitian ini bertujuan untuk memahami pemaknaan self disclosure melalui pengalaman para pengguna akun pseudonim di Twitter. Studi deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini menggunakan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data utama. Beradasarkan hasil penelitian, akun pseudonim dimaknai oleh penggunanya sebagai akun setengah anonim yang tidak menggunakan nama asli dan foto profil asli juga tidak membeberkan identitas pribadinya seara terang-terangan namun mereka tetap membagikan cerita kehidupannya melalui akun samaran tersebut. Makna dari fenomena self disclosure melalui akun pseudonim Twitter diartikan sebagai suatu kegiatan menyalurkan perasaan, emosi yang sedang dirasakan dan segala hal tentang dirinya yang tidak diketahui oleh orang sekitar di kehidupan nyata melalui sebuah media yang dianggap sebagai tempat atas keterbukaan diri atau pelarian dari kehidupan nyata. Pengguna akun pseudonim Twitter menambahkan bahwa menggunakan akun pseudonim saat ini berubah dari kebiasaan menjadi seperti kewajiban. Salah satu aktivitas para pengguna akun pseudonim ialah pengungkapan diri yang dilakukan secara tulisan ataupun visual melalui cuitan yang diunggah dalam bentuk kata-kata foto, ataupun meme. Pengungkapan diri juga terjadi melalui pesan pribadi menggunakan fitur direct message.
Copyrights © 2022