Jurnal Teologi & Pelayanan Kerusso
Vol 7 No 2: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - September 2022

Persepsi Majelis Jemaat Tentang Ritus Kaus Nono Saeba Nono Di GMIT Jemaat Bethania Oetaman Klasis Amanuban Selatan

Mety Selfina Nome (Institut Agama Kristen Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur)
Jonathan Leobisa (Institut Agama Kristen Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur)
Daud Saleh luji (Institut Agama Kristen Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur)
Simon Kasse (Institut Agama Kristen Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur)



Article Info

Publish Date
20 Sep 2022

Abstract

The study was entitled “ The council’s perception of kausnono saebanono Gmit at the bethania oetaman klasis amanuban selatan. the searcah problem is how the perception of the congregation of the rite of kausnono saebanono and how the impact on what church does not do it. the study aims to know and analyse the perceptions of the congregation and the effect on those who have not performed this ritual. this research is a type of qualitative research that produces descriptive data that is a picture of how the perpection of the congregation and impact for their lives. studies have shown that marriages are Timorese, and this kausnono sock rite is one of the most important things to do. and this ritual is performed by Timorese women who have completed religious and tribal marriages. this rite will be performed in women’s homes. the existence of a clan with varios live elves is believed by the tomorese to br an ancestral heritage. kausnono shirt present as givers to Timorese women to unite with klen’s husband both physically and spiritually. Abstrak Indonesia Penelitian ini berjudul persepsi majelis jemaat tentang ritus kaus nono saeba nono di gmit jemaat bethania oetaman klasis amanuban selatan Masalah Penelitian adalah Bagaimana persepsi Jemaat Terhadap Ritual Kaus Nono-Saeba Nono, dan Bagaiamana Dampak bagi masyarakat apabila tidak melakukan ritus ini?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi Majelis Jemaat dan dampak bagi mereka yang tidak melakukan ritus ini. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yakni gambaran tentang bagaimana persepsi majelis jemaat dan dampak bagi kehidupan mereka. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam perkawinan Atoni Meto, Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Dan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang di lakukan setelah menyelesaikan resepsi perkawinan, itupun dilakukan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono di rumah orang tua dari perempuan. Keberadaan suatu nama marga dengan berbagai peri kehidupan yang ada didalamnnya diyakini oleh orang meto, dibawa oleh para leluhur terdahulu. Kaus nono hadir sebagai pemberi identitas bagi perempuan meto untuk dapat menyatu dengan klen suami baik secara jasmani maupun spiritual.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

Kerusso

Publisher

Subject

Religion

Description

Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO diterbitkan oleh STTII Surabaya, untuk mengembangkan karya tulis yang Imani, Injili & Interdenominasi, melalui penelitian yang berdasarkan pengajaran Alkitab ekspositori. Artikel yang disajikan meliputi studi eksegesis, eksposisi, penelitian lapangan & analisis ...