Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Implementasi Pelayanan Diakonia Bagi Keluarga Kristen Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Gmit Jemaat Musafir Pana Klasis Amanuban Tengah Selatan Adona M. Taopan; Hendrik A.E. Lao; Simon Kasse; Timoteus Ajito
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.627 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5793

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang implementasi pelayanan diakonia karitatif, reformatif dan transformatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah wakil ketua majelis jemaat harian (MJH), ketua UPP kasih dan 3 keluarga kristen. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertama, pelayanan diakonia karitatif dijalankan untuk keluarga kristen yang berstatus janda, duda, yatim piatu dan lansia yaitu berupa beras 5 kg sedangkan ibu melahirkan, keluarga berduka dan mahasiswa tetap mendapatkan bantuan sesuai dengan yang ditetapkan gereja sebelum pandemi. Untuk orang sakit gereja hanya dapat melayani pasien rawat nginap di rumah sakit. Namun pada saat pandemik covid-19 berlangsung tidak ada keluarga Kristen yang dirawat di rumah sakit. Akan tetapi adanya perkunjungan oleh para diaken ke setiap keluarga Kristen yang sakit dan mendoakan. Kedua, diakonia reformatif tidak dapat berjalan baik itu sebelum dan pada saat pandemi covid-19 karena keterbatasan dana dari gereja, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan kerja sama dengan instansi lain yang berkompeten untuk memberikan pelatihan bagi keluarga Kristen. Ketiga, diakonia transformatif tidak dapat berjalan disebabkan karena keterbatasan dana dari gereja dan dampak pembatasan sosial sehingga program ini tidak terealisasi karena tidak ada pertemuan untuk membahas program yang sudah dirancang. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan diakonia karitatif bagi keluarga kristen pada masa pandemi covid-19 di GMIT Jemaat Musafir Pana Klasis Amanuban Tengah Selatan dapat dijalankan. Namun diakonia reformatif dan transformatif tidak berjalan secara maksimal.
Persepsi Majelis Jemaat Tentang Ritus Kaus Nono Saeba Nono Di GMIT Jemaat Bethania Oetaman Klasis Amanuban Selatan Mety Selfina Nome; Jonathan Leobisa; Daud Saleh luji; Simon Kasse
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 2: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i2.243

Abstract

The study was entitled “ The council’s perception of kausnono saebanono Gmit at the bethania oetaman klasis amanuban selatan. the searcah problem is how the perception of the congregation of the rite of kausnono saebanono and how the impact on what church does not do it. the study aims to know and analyse the perceptions of the congregation and the effect on those who have not performed this ritual. this research is a type of qualitative research that produces descriptive data that is a picture of how the perpection of the congregation and impact for their lives. studies have shown that marriages are Timorese, and this kausnono sock rite is one of the most important things to do. and this ritual is performed by Timorese women who have completed religious and tribal marriages. this rite will be performed in women’s homes. the existence of a clan with varios live elves is believed by the tomorese to br an ancestral heritage. kausnono shirt present as givers to Timorese women to unite with klen’s husband both physically and spiritually. Abstrak Indonesia Penelitian ini berjudul persepsi majelis jemaat tentang ritus kaus nono saeba nono di gmit jemaat bethania oetaman klasis amanuban selatan Masalah Penelitian adalah Bagaimana persepsi Jemaat Terhadap Ritual Kaus Nono-Saeba Nono, dan Bagaiamana Dampak bagi masyarakat apabila tidak melakukan ritus ini?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi Majelis Jemaat dan dampak bagi mereka yang tidak melakukan ritus ini. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yakni gambaran tentang bagaimana persepsi majelis jemaat dan dampak bagi kehidupan mereka. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam perkawinan Atoni Meto, Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Dan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang di lakukan setelah menyelesaikan resepsi perkawinan, itupun dilakukan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono di rumah orang tua dari perempuan. Keberadaan suatu nama marga dengan berbagai peri kehidupan yang ada didalamnnya diyakini oleh orang meto, dibawa oleh para leluhur terdahulu. Kaus nono hadir sebagai pemberi identitas bagi perempuan meto untuk dapat menyatu dengan klen suami baik secara jasmani maupun spiritual.
Makna Dan Nilai Pedagogis-Teologis Dalam Tradisi Waura Watu Pada Masyarakat Anakalang, Sumba Tengah Daud Saleh Luji; Yohanis Sebu Kuala; Simon Kasse; Lanny Koroh
SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual Vol. 15 No. 1 (2023): Pemikiran dan Pandangan Teologi Kontekstual
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer Tanjung Enim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.623 KB) | DOI: 10.47154/sjtpk.v15i1.175

Abstract

The title raised in this study is Pedagogical-Theological Meaning in the Waura Watu Tradition in the Anakalang Community, Central Sumba. The purpose of this study was to describe and analyze the dynamics of the perceptions of the Anakalang people and the pedagogical-theological meaning of the waura watu (stone pulling) grave tradition in the Anakalang community, Central Sumba. This type of research is qualitative research with in-depth interview techniques conducted on key informants, namely traditional leaders, traditional practitioners, religious leaders, and the organizers of the stone pulling ritual. The results of the study show that the tradition of pulling gravestones has an important meaning in the traditions of the Sumba people, especially to honor or respect their ancestors. Since hundreds of years ago until now. The grave stones in Anakalang have a function that cannot be replaced until now, even though graves are known to be made of cement. The erection of grave stones and the tradition of stone pulling are integrated into the daily life of the Anakalang people against a background of religious conceptions which are seen as the legacy of their ancestors which must be upheld, because they have pedagogical values, namely mutual cooperation, unity in society, kinship, culture and deep theological values. That is why the variety of stone-pulling culture in Sumba has penetrated the theoretical time period and has continued until now as a tradition.
Faktor-Faktor Yang Menghambat Ketidakhadiran Kaum Bapak Pada Kebaktian Minggu di GKS Pusat Kabukaruni, Jemaat Lamboya Kabupaten Sumba Barat Christina Antoneta Seli Keba; Jonathan Leobisa; Simon Kasse
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 1 No 04 (2023): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas mengenai faktor-faktor yang menghambat ketidakhadiran kaum bapak pada kebaktian Minggu di GKS Pusat Kabukaruni Jemaat Lamboya Kabupaten Sumba Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai 6 orang kaum bapak yang dipilih dengan pola random sampling untuk memperoleh keterangan melalui kontak langsung dengan informan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor-faktor yang menghambat ketidakhadiran kaum bapak pada kebaktian Minggu di Gereja Kristen Sumba Pusat Kabukaruni Jemaat Lamboya Kabupaten Sumba Barat” Tahun 2023. Data dianalisis secara reduktif dengan hasil penelitian yang menjelaskan bahwa faktor-faktor penghambat tersebut antara lain: Pertama, jarak tempat tinggal anggota jemaat, kaum bapak dengan tempat kebaktian Jemaat GKS Pusat Kabukarudi yang sangat jauh sehingga menjadi faktor penghambat bagi kaum bapak sehingga tidak dapat mengikuti kebaktian. Kedua, terdapat VG yang dapat mengisi liturgi serta khotbah pendeta yang sangat lama sehingga membuat jemaat kaum bapak merasa bosan dan jenuh selama mengikuti kebaktian minggu yang sedang berlangsung. Ketiga, pelayanan pastoral di jemaat GKS Pusat Kabukarudi kurang maksimal sebab kurangnya upaya menghampiri jemaat-jemaat yang tidak setia dalam mengikuti kebaktian hari minggu. Keempat, latar belakang kehidupan anggota jemaat pada umumnya petani, yang taraf hidupnya sangat rendah dari sisi ekonomis, sehingga hari minggu digunakan juga untuk ke kebun.
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Membangun Karakter Siswa Sd Inpres Oelnunu Luji, Daud Saleh; Kasse, Simon; Leobisa, Jonatan; Anone, Yulantika
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 6, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen - Agustus 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v6i2.227

Abstract

Character education has a higher meaning than moral education because character education is not just about right or wrong but how to do it in daily life. PAK teachers have a big role in this matter. However, at SD Inpres Oelnunu there are still some children who do not have good character as expected, that is why research was conducted using qualitative methods to find out the role of teachers in shaping the character of students at SD Inpres Oelnunu. The results of the research show that the role of PAK teachers in building student character has been carried out from five aspects of assessment, namely religious character, nationalist character, integrity value, independent character, integrity character and mutual cooperation character. Indeed, there are still a small number of children who do not fully possess this character. However, according to the PAK teacher, he continues to play his role so that in the end he gets better results, namely students have good character from every aspect. AbstrakPendidikan karakter memiliki makna yang lebih tinggi dari pendidikan moral karena pendidikan karakter bukan hanya tentang benar atau salah tetapi bagaimana melakukannya dalam hidup kesehariannya. Guru PAK memiliki peran yang besar dalam hal tersebut. Namun Pada SD Inpres Oelnunu masih ada beberapa anak yang belum berkarakter baik seperti yang diharapakan, itulah sebabnya penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam membentuk karakter siswa pada SD Inpres Oelnunu. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru PAK dalam membangun karakter siswa sudah dilakukan dari lima aspek penilaian yaitu karakter religius, karakter nasionalis nilai integritas karakter mandiri, karakter integritas dan karakter gotong royong. Memang masih ada sebagian kecil anak yang belum sepenuhnya memimiliki karakter tersebut. Namun menurut guru PAK bahwa ia terus memainkan perannya sehingga pada akhirnya mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu siswa memiliki karakter yang baik dari setiap aspek.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER UNTUK MEMBANGUN KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH willu woga; Kasse, Simon; Natonis, Harun Y.
Shift Key : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol. 13 No. 2 (2023): Regular Issue, Volume 13 Number 2 (2023)
Publisher : P3M STT Kristus Alfa Omega

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37465/shiftkey.v13i2.393

Abstract

AbstrakPendidikan tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan saja, namun juga harus mencakup aspek sikap, perilaku, budi pekerti dan kedisiplinan agar anak menjadi taat, berilmu dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendidikan agama Kristen dan pembentukan karakter untuk membangun kedisiplinan siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh memberikan dampak yang sangat positif bagi keluarga dan sekolah, hadirnya pendidikan agama Kristen yang baik dari keluarga dan pembentukan karakter memberikan pengaruh terhadap kedisiplinan anak di sekolah.AbstractEducation is not only related to science, but must also include aspects of attitude, behavior, character and discipline so that children become obedient, knowledgeable and have noble character. Therefore, the purpose of this writing is to find out how Christian religious education and character formation influence student discipline. This research uses quantitative descriptive methods. The results obtained have a very positive impact on families and schools, the presence of good Christian religious education from families and character formation has an influence on children's discipline at school.
Analisis Produktivitas Penjualan Buket Bunga dan Selempang Pada Darul Creative Kayu Putih Adoe, Vera Selviana; Tato, Maria Covalista; Udjan, Maria Fianei Peni; Kasse, Simon
JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN Vol. 20 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Matematika, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/2540766X.2023.v20.i1.16186

Abstract

Darul Creative adalah salah satu tempat usaha yang memanfaatkan kreativitas dalam pembuatan buket bunga dan selempang. kemampuan dalam merangkai bunga dan menjahit yang di kembangkan atau dikreativitaskan dalam bentuk buket bunga dan selempang. oleh karena itu peneliti menganalisis produktivitas penjualan buket bunga dan selempang menggunakan metode simplex dualitas yang dapat menunjang produktifitas pada pembuatan buket bunga dan selempang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas pada pada Darul Creative dengan menggunakan linear programming metode simpleks dualitas dibantu menggunakan aplikasi POM QM for Windows. Hasil dari penelitian yang ini menunjukkan bahwa untuk dapat memaksimumkan produk dalam optimasi produksi buket bunga dan selempang, menggunakan metode simpleks menunjukkan buket bunga merupakan produk yang lebih dengan valuenya 3, dan untuk selempang merupakan produk pilihan dengan dalam produksi dengan value masing-masing 3.5. Banyaknya jumlah produksi optimum yang diproduksi dapat mencapai keuntungan yang maksimum. Kata kunci : Darul Creative, Linear Programming, Produktifitas, POM QM.
Peran Guru Agama Kristen Dalam Membentuk Karakter Kristiani Pada Generasi Millenial Di Sekolah Menengah Agama Kristen Kupang Mariantji Kilasaduk; Simon Kasse; Ezra Tari
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 1 No. 5: Agustus 2022
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v1i5.760

Abstract

Masalah dalam penelitian ini dimulai dari hasil observasi peneliti pada karakter generesai millenial saat ini. Tujuan dari penelitian ini yakni : Tujuan penelitian yaitu pertama untuk mengetahui peran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam membentuk kerohanian dan karakter generasi. Kedua untuk mengetahui apa saja nilai-nilai karakter kristiani yang ditanamkan oleh guru Pendidikan Agama Kristen pada generasi millenial di Sekolah Menengah Agama Kristen-Kupang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan beberapa teknik yaitu observasi dan wawancara dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Cara kerja dan teknik analisis data secara objektif dan deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa kelebihan dari generasi millenial memiliki rasa ingin tau yang besar, dan ada banyak bentuk keunggulan dari generasi millennial baik agresif dan ambisius sikap kritis,mempunyai peran di bidang pendidikan,suka mencapai hal yang baru dan mampu beadabtasi di dunia luar. Kekurangan generasi millenial pada zaman sekarang tentu harus bekerja keras dalam membimbing dan menanamkan eitutude yang baik pada generasi penerus bangsa, sebab generasi millenial mudah terpengaruh oleh teknologi. Nilai-nilai karakter kristiani, ditanamkan oleh guru Pendidikan Agama Kristen dalam membentuk kerohanian dan karakter. Pertama, tentang membentuk kerohanian mengalami ketidak pedulian dengan kegiatan pembinaan kerohanian.
Refleksi Makna Pedagogis Upacara Saeba Baun Puah Mate Dalam Masyarakat Nusriwan Chr. Soinbala; Ezra Tari; Simon Kasse
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1: Desember 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v2i1.975

Abstract

Upacara adat adalah tradisi masyarakat adat yang dianggap memiliki ajaran melalui nilai dan makna dalam budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, nilai dan makna pedagogik upacara SBPM pada masyarakat Kusi, Kec. Kuanfatu Kab TTS. Petunjuk teka-teki silang. Metode yang digunakan adalah teknik pengumpulan kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa bentuk pelaksanaan upacara SBPM terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup. Nilai-nilai yang terkandung dalam upacara SBPM adalah nilai-nilai sosial, spiritual dan budaya. Artinya menjaga kenyamanan desa dari pencurian dan menjaga agar pinang tidak matang untuk kebutuhan ekonomi, pendidikan dan sosial. Dengan ajaran ini, masyarakat Kusi dapat memahami keberadaan mereka di muka bumi. Makna ini memberikan ajaran refleksi teologis untuk mengingatkan dan merenungkan kehidupan dan keberadaan manusia melalui perintah kedelapan tentang larangan untuk tidak mencuri. Upacara SBPM dilaksanakan dengan baik dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Resolusi Konflik Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif Ali, Umar; Saingo, Yakobus Adi; Kasse, Simon; Hayer, Alfaris Max
Asatiza: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2023): Asatiza: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/asatiza.v4i3.887

Abstract

The purpose of this study was to determine the conflict resolution of PAK teachers in creating a conducive learning climate. This study uses a qualitative method. Data collection through Focus Group Discussion activities by interviewing 5 PAK teachers and 5 students in class XI SMK Negeri 2 Soe. The data were analyzed using a descriptive approach which discussed the results of the study that conflict resolution for PAK teachers had an impact on creating a conducive learning climate quite well and significantly, which was reinforced by almost all indicators of conflict resolution for PAK teachers that had been implemented optimally, such as giving a chance, discussing problems, compromising, forgiving each other, there is an agreement to maintain order. The implications can be measured from the learning climate indicators, namely the creation of a learning atmosphere away from noise in the classroom, students respect each other, students are not worried about asking questions, students do not go in and out during learning, although sometimes there is still a lack of neatness. However, in general PAK teachers have been able to optimally apply conflict resolution in creating a conducive and comfortable learning climate for students.